(Renungan) Jalan

Jalan
(Ari Susanto)


Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya
(Mat. 7:13)


Kalender Liturgi, Selasa, 25 Juni 2024
Bacaan Pertama : 2Raj.19:9b-11. 14-21. 31-35a. 36
Mazmur Tanggapan : Mzm. 48:2-3a. 3b-4. 10-11
Bacaan Injil : Mat. 7:6.12-14


Yesus mengingatkan para pengikut-Nya agar memilih orang yang benar-benar layak untuk menerima kabar sukacita (bdk. ay.6). Ada konsekuensi bagi penerima kabar sukacita yaitu hendaklah hidup seturut dengan perintah Yesus, yang adalah "jalan" menuju kehidupan kekal (bdk. Yoh.14:6). Memang tidak mudah bagi mereka yang telah dipilih sebagai pengikut Yesus Kristus.

Pengikut Yesus percaya bahwa hanya melalui Dia, kita sampai kepada Bapa. Maka Ia membekali kita dengan berbagai rahmat yang dibutuhkan. Sehingga kita mengenal Yesus sebagai sahabat dan guru dan menuntun kita melangkah di "jalan" yang benar menuju pada Bapa. Setelah mengenal dan tinggal di dalam-Nya, seorang pengikut wajib untuk bersaksi tentang Yesus, agar orang lain pun mengenal Yesus.

Mereka yang telah dipilih Yesus, mempunyai kebebasan dalam mengambil keputusan. Yakni dengan memilih ajaran yang benar untuk meraih keutamaan dalam hidup ini. Jadi perintah ini sangatlah mulia bagaikan "permata" bagi umat pilihan-Nya. Atau menjadi kesia-siaan bagi mereka yang menolak-Nya.

Sesaat setelah kerusuhan tahun 1998, saya bersama istri terpaksa pergi ke kota AD dengan mengendarai mobil pada malam hari. Pada waktu itu belum ada "google map" yang menjadi panduan perjalanan. Yang menjadi panduan kami hanyalah rambu-rambu petunjuk jalan dan mengikuti bus malam AKAP. 

Kami berdua merasa was-was sepanjang perjalanan, karena jarang berpapasan, mendahului atau didahului kendaraan lain. Karena tidak ada kendaraan yang kami ikuti, kami hanya berpatokan pada rambu lalu lintas. Ketika mendapati persimpangan jalan di tengah malam yang sepi tak ada seorang pun yang kami temui. Untuk menentukan jalan mana yang harus kami tempuh dengan cara melihat jalanan yang aspalnya menghitam karena banyak dilalui oleh kendaraan. Inilah yang kami pilih. Puji Tuhan menjelang subuh kami sampai di tempat tujuan dengan selamat. Taat pada rambu dan tepat memilih jalanlah yang mengantar kami.

Marilah kita mengenal Yesus lebih dekat melalui Sabda-Sabda-Nya, agar selamat sampai ke tujuan!


Doa:

Ya Allah Bapa yang bertahta di dalam surga, curahkanlah rahmat-Mu kepada kami. Agar kami semua dimampukan untuk setia menjaga anugerah sebagai pengikut Yesus Kristus. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang