(Renungan) Menjadi Buah Pohon Kristus

Menjadi Buah Pohon Kristus
(Dewi Mulyati S)


Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
(Mat. 7:17)


Kalender Liturgi Rabu, 26 Juni 2024
Bacaan Pertama : 2Raj. 22:8-13; 23:1-3
Mazmur Tanggapan : Mzm. 119:33. 34. 35. 37. 40
Bacaan Injil : Mat. 7:15-20


Ada sebuah lagu lama dinyanyikan oleh Broery Pesolima. Salah satu liriknya: ‘Buah semangka berdaun sirih, aku begini engkau begitu, sama saja’. Lirik yang menggambarkan niat membangun cinta dari sepasang kekasih yang disimbolkan dengan buah semangka yang manis. Tetapi kenyatannya masing-masing tidak setia yang dianalogikan dengan daun sirih yang getir dan pahit. Lagu yang bercerita tentang ketidakselarasan antara niat dan tindakan, seperti buah semangka tapi berdaun sirih.

Saya teringat lagu tersebut ketika membaca perikop Injil Matius hari ini, tentang peringatan akan nabi-nabi palsu dan ajaran yang menyesatkan. Para nabi palsu itu tidak memberikan buah yang baik, karena pohonnya juga tidak baik. Mereka seperti buah anggur dari semak duri, atau buah ara dari rumput duri (bdk ay.16).

Bukankah saya juga murid Yesus? Apakah saya telah memberikan buah yang selaras dengan pohon agung dari Allah? Seandainya saya bertanya kepada orang-orang di sekeliling saya, seperti keluarga, kolega kerja, tetangga dengan pertanyaan “Orang seperti apakah saya ini?” Andai mereka menggambarkan saya dengan atribut-atribut yang berkaitan dengan peran saya sebagai ibu, istri, pekerja di kantor, anggota RT dan sebagainya. Apakah saya juga dikaitkan dengan atribut sebagai murid Yesus? Apakah ajaran-Nya sudah tercermin dalam diri saya saat berinteraksi dengan mereka? Bisa jadi buah yang saya tawarkan belum sepenuhnya mencerminkan pohonnya.

Teman saya mencari perawat untuk ibunya yang sudah sepuh. Kondisi fisik ibunya yang menurun, membuat ibunya menjadi gampang marah, bawel, membuat banyak perawat tidak betah. Penyalur perawat bertanya apakah dia mau menerima perawat yang beragama Katolik? Perawat-perawat Katolik dikenal karena keramahannya, kesabarannya dan ketelatenannya dalam merawat para lansia. Lihatlah betapa kuatnya gambar buah-buah cinta kasih yang terpancar dari perawat-perawat Katolik. Ada kalanya melebihi gambaran tentang kualitas keterampilannya. Perawat-perawat tersebut seperti buah yang baik yang berasal dari pohon yang baik yang diketahui asal muasalnya. Patut kiranya untuk diteladani.


Doa :

Ya Tuhan Yesus, terangilah hati kami untuk tidak jemu-jemunya menerapkan ajaran-Mu dalam hidup sehari-hari. Bimbinglah kami untuk mengambil langkah kebaikan sekecil apa pun hari ini, esok dan setiap hari agar Engkau nyata dalam hidup kami. Amin.





 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang