(Renungan) Memilih yang Lebih Baik

Memilih yang Lebih Baik
(Christine Meilani Kesumaputri)


Tetapi hanya satu saja yang perlu: 
Maria telah  memilih  bagian terbaik, yang tidak akan diambil dari dia. 
(Luk. 10:42)


Kalender Liturgi Senin, 29 Juli 2024
Bacaan Pertama : 1Yoh. 4:7-16
Mazmur Tanggapan : Mzm. 34:2-3. 4-5. 6-7. 8-9. 10-11
Bacaan Injil : Luk. 10:38-42


Perikop Injil hari ini berkisah tentang Yesus berkunjung ke rumah Maria dan Martha. Perikop ini mengajarkan kepada kita, bahwa pelayanan yang efektif  berasal dari memperdalam relasi kita dengan-Nya. 

Maria duduk di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya adalah tindakan awal kasih kepada Tuhan. Ia mengarahkan perhatian, keingintahuan kepada pengajaran Tuhan. Yesus memuji Maria yang memiliki fokus yang digambarkan Yesus sebagai bagian yang terbaik. Kasih kepada Tuhan dimulai dengan mendengarkan firman Tuhan.

Aku punya pengalaman bagaimana memilih prioritas dalam hidup ini, dan bagaimana Tuhan mengatur waktunya kapan aku menjalani prioritas itu. Setiap Sabtu aku ada latihan dan berbagai kompetisi olahraga pétanque, olah raga yang berasal dari Prancis. Aku termasuk atlet Banten peraih medali. Selain untuk pétanque, Sabtu dan Minggu adalah hari kumpul keluarga. Ada keinginanku untuk mendalami lebih banyak tentang Kitab Suci. Walau sudah jadi lektris sejak kecil, dan saat remaja bergabung di Sanggar Prathivi Palembang untuk mengisi Mimbar Agama Katolik, masih ada kerinduanku untuk mendalami Kitab Suci. Kudengar dari  teman bahwa ada Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) di Tangerang. Tetapi kenapa hari Sabtu ya, masa belajar tiga tahun pula? Nanti saja kalau begitu, demikian pikirku; sehingga niatan mengikuti KPKS tertunda beberapa tahun.

Akhirnya aku mendaftar KPKS saat terbaring di ranjang rumah sakit, terkena Covid-19. Sebelumnya aku melihat di youtube, ada Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo bercerita tentang KPKS. Inilah saatnya Tuhan mengatur waktu agar aku bisa lebih dekat dengan-Nya, belajar firman-Nya.

Selama tiga tahun belajar Kitab Suci di KPKS, lebih dari dua tahun kami belajar secara daring. Saat pandemi juga tidak ada latihan atau pertandingan pétanque, sehingga jadwal Sabtuku kosong. Memang Tuhan sudah menyiapkan masa itu untuk aku mempelajari firman-Nya.

Mendekatkan diri dan berelasi dengan Tuhan dengan cara mendalami firman Tuhan tetap kujalani hingga kini. Demikian juga kumpul bareng keluarga, tetap mengurus usaha dan tetap bermain petanque sebagai olahragaku. Pandemi membuatku bisa menata kembali prioritas hidupku. Mari kita memeriksa kembali prioritas hidup kita, mendahulukan hal-hal yang penting di mata Tuhan!


Doa :

Bapa yang Maha Baik, bimbinglah langkah hidupku dan dampingilah aku selalu dalam mendengarkan firman-Mu. Berkati aku dengan hati nurani yang baik, setia, sabar, tekun, dan kuat, sehingga aku dapat memilih hal yang terpenting untuk dapat memahami-Mu. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang