(Renungan) Tidak Ada yang Terbuang

Tidak Ada yang Terbuang
(Bernadette Esther)


“Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang.”
(Yoh. 6:12)


Kalender Liturgi Minggu, 28 Juli 2024
Bacaan Pertama : 2Raj. 4:42-44
Mazmur Tanggapan : Mzm. 145:10-11. 15-16. 17-18
Bacaan Kedua : Ef. 4:1-6
Bacaan Injil : Yoh. 6:1-15


Penggandaan lima roti jelai dan dua ikan adalah karya kuasa Yesus yang fenomenal. Inilah satu-satunya mukjizat yang ditulis dalam keempat Injil: Injil Sinoptik - Matius, Markus, Lukas - juga Injil Yohanes. Keempat penulis Injil menulis, lima roti dan dua ikan, makanan dua orang untuk satu hari itu dibagikan untuk lima ribu orang, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. Setelah semua orang selesai makan, terkumpulah dua belas bakul penuh.

Kisah mengagumkan ini bermula ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya. Ia berkata kepada Filipus: ”Di manakah kita dapat membeli roti, supaya mereka dapat makan?” (Yoh. 6:5). Yesus tidak hanya mengajar orang banyak, Ia peduli terhadap rasa lapar yang melilit perut mereka. Bukankah bila perut kenyang, maka dunia nampak terang? Ketika mereka semua telah makan sampai kenyang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang.” (Yoh. 6:12).  

Penggandaan roti dan ikan menunjukkan Yesus memberi lebih dari yang dibutuhkan. Sisa potongan roti tak dibuang-Nya. Begitu pun manusia. Meski sudah lanjut usia dan renta, Yesus tidak pernah akan membuang seorang pun. Paus Fransiskus memahami hal ini. Saat Angelus, 31 Januari 2021, Bapa Suci mencanangkan Peringatan Hari Kakek, Nenek dan Lansia sedunia. Sejak saat itu, Gereja Katolik semesta memperingatinya pada setiap minggu keempat bulan Juli, berdekatan dengan peringatan Santo Yoakim dan Santa Anna - kakek dan nenek Yesus. 

Bila hari ini Gereja Katolik di seluruh dunia secara khusus memberi penghormatan kepada kaum sepuh, ini adalah balasan atas kasih yang telah mereka berikan bagi kehidupan setiap orang. Mereka adalah potongan-potongan roti yang berharga, dengan segudang kebijaksanaan dan pengalaman akan hidup. Nah, sudahkah Anda melindungi hidup mereka, meringankan kesulitan mereka, memenuhi kebutuhan mereka, dan memastikan bahwa mereka tidak merasa sendirian dan ditinggalkan?.


Doa:

Allah Bapa yang Maha Kuasa, terima kasih atas anugerah kehidupan yang telah Kau berikan. Mampukan kami untuk menghormati, menghargai dan merawat hidup para orang tua lanjut usia yang telah mengasihi dan melindungi kami saat kami tumbuh. Amin. 







 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang