(Renungan) Bangkit bersama Kristus

Bangkit Bersama Kristus
(Patricia B.Y.)


Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sia juga kepercayaan kamu. 
(1Kor. 15: 14)


Kalender Liturgi Jumat, 20 September 2024
PW. S. Andreas Kim Taegon, Imam, dan 
Paulus Chong Hasan, dkk. Martir Korea
Bacaan Pertama : 1Kor. 15:12-20
Mazmur Tanggapan: Mzm. 17:1. 6-7. 8b. 15
Bacaan Injil : Luk. 8: 1-3


Paulus telah berjumpa dengan Yesus yang dulu mati namun hidup kembali. Sehingga nyata baginya bahwa kebangkitan orang mati itu memang ada. Orang beriman juga akan dibangkitkan karena telah bersatu dengan Kristus yang bangkit. Jadi, jika kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya bahwa Allah akan mengumpulkan kita bersama dengan Dia.

Andreas Kim Taegon, lahir dari keluarga bangsawan Korea yang sangat Kristen. Ayahnya mendirikan sebuah “gereja pribadi” di rumahnya. Gereja tersebut menyerupai gereja mula-mula di negara Korea, di mana di situ orang berdoa, mendengarkan kotbah dan menerima sakramen. Semuanya berjalan lancar, sampai ayahnya dikecam dan meninggal dengan dipenggal kepalanya karena dia tidak mau menyangkal imannya kepada Kristus. Kim saat itu berusia 15 tahun dan selamat dari penganiayaan, kemudian dia dibabtis dan masuk ke Seminari di Makao. Enam tahun kemudian dia ditahbiskan menjadi pastor. 

Evangelisasi, yang artinya mewartakan kebaikan Tuhan melalui penyebaran Injil; di Korea sangatlah sulit, karena Konfusianisme yang kental saat itu. Banyak umat Kristiani yang disiksa dan dibunuh. Mereka harus sembunyi-sembunyi dalam mempraktekkan iman mereka.  Pada masa sulit ini Kim bersama para misionaris ingin memperkenalkan Injil kepada sebanyak-banyaknya orang. Kim ditugaskan untuk mengatur agar misionaris bisa masuk ke Korea lewat jalur air, menghindari patroli perbatasan. Tetapi ia tertangkap, disiksa dan meninggal dengan kepala dipenggal di Sungai Han, dekat Seoul.

Bahwa ada pengharapan untuk hidup bahagia dan kekal bersama Allah, membuat Kim begitu berkobar ingin mewartakan kabar baik tentang Yesus Kristus yang bangkit. Ia rela mempertaruhkan nyawanya, demi menarik jiwa-jiwa mendekat pada Kristus. 

Apakah kita juga mempunyai semangat mewartakan Injil seperti Kim, di tengah-tengah dunia yang hingar-bingar ini? 


Doa : 

Bapa sumber kerahiman kami. Bantulah kami untuk bisa keluar dari hal-hal yang tidak baik karena arus hedonisme yang melanda banyak kehidupan sosial kami, supaya kami bisa bangkit menuju kehidupan yang baru, yang Engkau janjikan, bersama Bapa di surga. Amin.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Disposisi Hati

(Renungan) Api Penyucian