(Renungan) Yang Terkecil adalah yang Terbesar

Yang Terkecil adalah yang Terbesar
(Christine Meilani Kesumaputri)


dan berkata kepada mereka, “Siapa saja yang menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Siapa yang menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Sebab, yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.” 
(Luk. 9:48)


Kalender Liturgi Senin, 30 September 2024
Bacaan Pertama : Ayb. 1:6-22
Mazmur Tanggapan : Mzm. 17:1. 2-3. 6-7
Bacaan Injil : Luk. 9:46-50


Pada perikop hari ini Yesus menjelaskan bahwa “yang terbesar” dalam pandangan Allah berbeda dengan pandangan dunia. Dalam kerajaan Allah "yang terbesar" adalah mereka yang merendahkan diri, melayani dengan tulus, mengasihi yang lemah dan terpinggirkan, tidak mencari kedudukan dan pengakuan. Para murid mendengar penjelasan Yesus, mereka memahami bahwa ukuran kebesaran di hadapan Tuhan tidak dilihat dari kedudukan, kuasa, pengaruh, melainkan dari kerendahan hati, kesediaan untuk melayani, dan menerima orang lain dengan hati tulus.

Di sebuah Gereja di kota kecil, sekelompok umat aktif berkegiatan pelayanan, seperti kegiatan sosial, pendidikan dan pelayanan liturgi. Beberapa di antara mereka merasa bahwa kontribusi mereka lebih signifikan daripada yang lain. Perasaan lebih berkontribusi ini mulai menciptakan ketegangan dalam komunitas. Perdebatan mulai muncul tentang siapa yang memiliki pengaruh lebih besar dalam pengambilan keputusan kegiatan Gereja. Yang memiliki jabatan lebih tinggi dalam struktur Gereja merasa harus lebih banyak mendapatkan pengakuan dan penghargaan. Puncaknya adalah perselisihan terbuka tentang siapa yang harus jadi ketua panitia dalam acara besar, sehingga ada perasaan terabaikan dan kurang dihargai di antara beberapa anggota yang baru atau yang sering bekerja di belakang layar tanpa sorotan.

Menghadapi keadaan demikian, pastor membuat homili khusus berdasarkan Luk. 9:46-50. Dikatakan bahwa yang terpenting bukanlah siapa yang terbesar, tetapi bagaimana mereka dapat melayani satu sama lain dengan kerendahan hati, juga menerima dengan tulus setiap orang yang mereka anggap remeh pada awalnya. Akhirnya berkat homili pastor, dengan semangat baru mereka bekerja sama dalam berbagai kegiatan Gereja. Pelayanan Gereja berjalan harmonis, semua orang saling menghargai peran satu sama lain dan hal ini memperkuat rasa persatuan komunitas. Gereja menjadi tempat yang inklusif dan penuh kasih. Semoga kita semua yang terlibat dalam kegiatan di Gereja selalu mengingat pesan Yesus hari ini: 'yang terkecil adalah yang terbesar'. Amin.


Doa : 

Bapa yang Maha Baik, berkati aku dengan kerendahan hati, kemampuan mengasihi sesama yang lemah dan terpinggirkan, sehingga  aku dapat lebih melayani-Mu dengan tulus. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Disposisi Hati

(Renungan) Api Penyucian