(Renungan) Apakah Kita Juga Murid-Nya?
Apakah Kita Juga Murid-Nya?
(Sylvia M. Djatisutikno)
Kalender Liturgi Senin, 28 Oktober 2024
Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul
Bacaan Pertama : Ef. 2:19-22
Mazmur Tanggapan : Mzm. 19:2-3. 4-5
Bacaan Injil : Luk. 6:12-19
Sebelum Yesus memilih 12 rasul-Nya, Yesus berdoa kepada Bapa-Nya sepanjang malam. Memang untuk mengambil keputusan penting, haruslah berdoa. Dengan kata lain, dalam setiap rencana, kita harus melibatkan Bapa, agar apa yang kita rencanakan sesuai kehendak-Nya.
Setelah Yesus berdoa siang harinya, Yesus memilih dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu adalah: Simon, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Simon, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot (Luk. 6:14-16)
Yesus memilih mereka untuk melakukan tugas panggilan. Seperti yang dikatakan Yesus, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." Ini menunjukkan bahwa Yesus yang memanggil mereka, bukan mereka yang memilih Yesus.
Jika kita merefleksikan lebih jauh, bagaimana mengetahui, kita juga dipanggil? Jika ada kerinduan dalam hati untuk mengikuti Yesus dan mau hidup sesuai dengan ajaran-Nya, itu adalah tanda bahwa seorang dipanggil. Panggilan, bisa dirasakan melalui perasaan dorongan rohani untuk hidup benar, percaya kepada Kristus, dan bertobat, menjauhi dosa. Roh Kudus bekerja dalam hati seseorang adalah bukti panggilan dari Tuhan.
Ada seorang anak muda, bernama Daniel. Meski memiliki banyak teman dan sering terlibat dalam berbagai kegiatan, dia tetap merasakan kekosongan. Suatu hari, seorang pengkhotbah datang ke desanya. Ia berbicara tentang Yesus. Saat ia mendengarkan, sesuatu dalam diri Daniel mulai berubah. Dia merasakan hatinya terbuka. Keesokan harinya, Daniel menemui sang pengkhotbah dan bertanya “Bagaimana caranya mengikuti Yesus?” Sang pengkhotbah menjawab: “Mengikuti Yesus berarti mau berubah; menyerahkan hidupmu kepada-Nya; percaya dan berjanji setia untuk hidup sesuai kehendak-Nya. Yang utama bukan menjadi sempurna, tetapi mengizinkan Yesus mengubah hatimu dari dalam.”
Lalu, dengan mantap ia mengikuti Yesus. Hatinya tidak lagi hampa. Yesus telah mengisi hatinya yang kosong dan hanya Yesus yang bisa mengisinya. Juga karena ia telah menanggapi panggilan Yesus.
(Sylvia M. Djatisutikno)
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.
(Luk. 6:13)
Kalender Liturgi Senin, 28 Oktober 2024
Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul
Bacaan Pertama : Ef. 2:19-22
Mazmur Tanggapan : Mzm. 19:2-3. 4-5
Bacaan Injil : Luk. 6:12-19
Sebelum Yesus memilih 12 rasul-Nya, Yesus berdoa kepada Bapa-Nya sepanjang malam. Memang untuk mengambil keputusan penting, haruslah berdoa. Dengan kata lain, dalam setiap rencana, kita harus melibatkan Bapa, agar apa yang kita rencanakan sesuai kehendak-Nya.
Setelah Yesus berdoa siang harinya, Yesus memilih dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu adalah: Simon, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Simon, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot (Luk. 6:14-16)
Yesus memilih mereka untuk melakukan tugas panggilan. Seperti yang dikatakan Yesus, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." Ini menunjukkan bahwa Yesus yang memanggil mereka, bukan mereka yang memilih Yesus.
Jika kita merefleksikan lebih jauh, bagaimana mengetahui, kita juga dipanggil? Jika ada kerinduan dalam hati untuk mengikuti Yesus dan mau hidup sesuai dengan ajaran-Nya, itu adalah tanda bahwa seorang dipanggil. Panggilan, bisa dirasakan melalui perasaan dorongan rohani untuk hidup benar, percaya kepada Kristus, dan bertobat, menjauhi dosa. Roh Kudus bekerja dalam hati seseorang adalah bukti panggilan dari Tuhan.
Ada seorang anak muda, bernama Daniel. Meski memiliki banyak teman dan sering terlibat dalam berbagai kegiatan, dia tetap merasakan kekosongan. Suatu hari, seorang pengkhotbah datang ke desanya. Ia berbicara tentang Yesus. Saat ia mendengarkan, sesuatu dalam diri Daniel mulai berubah. Dia merasakan hatinya terbuka. Keesokan harinya, Daniel menemui sang pengkhotbah dan bertanya “Bagaimana caranya mengikuti Yesus?” Sang pengkhotbah menjawab: “Mengikuti Yesus berarti mau berubah; menyerahkan hidupmu kepada-Nya; percaya dan berjanji setia untuk hidup sesuai kehendak-Nya. Yang utama bukan menjadi sempurna, tetapi mengizinkan Yesus mengubah hatimu dari dalam.”
Lalu, dengan mantap ia mengikuti Yesus. Hatinya tidak lagi hampa. Yesus telah mengisi hatinya yang kosong dan hanya Yesus yang bisa mengisinya. Juga karena ia telah menanggapi panggilan Yesus.
Bagaimana dengan kita, apakah kita menyadari bahwa Yesus telah memanggil kita? Apa yang telah kita perbuat?
Doa:
Bapa, kami bersyukur Engkau telah memilih kami untuk menjadi murid-Mu. Bantu kami Bapa supaya kami bisa setia mengikuti-Mu sampai akhir hidup kami, dan terus melakukan kehendak-Mu. Bantu kami untuk bisa melawan setiap godaan dan bertahan dalam ujian. Amin.
Komentar
Posting Komentar