(Renungan) Mengembangkan Diri dan Siap Melayani

Mengembangkan Diri dan Siap Melayani
(Juwati Darmawidjaja)


“Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, akan banyak dituntut dari dirinya dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, akan lebih banyak lagi dituntut dari dirinya”. 
(Luk. 12:48b)


Kalender Liturgi Rabu, 23 Oktober 2024
Bacaan Pertama : Ef. 3:2-12
Mazmur Tanggapan : Yes. 12:2-3. 4bcd. 5-6
Bacaan Injil : Luk. 12:39-48


Ketika bos tidak masuk kantor, suasana di antara karyawan seolah berubah menjadi lebih ringan, seperti angin lembut yang menyapu ruang kerja. Beberapa tersenyum lebih sering, merasakan kebebasan tanpa tatapan pengawas, berbincang pelan dan tertawa lirih. Mereka menikmati momen kebersamaan yang lebih hangat. Kantor seolah menjadi ruang yang lebih nyaman dan penuh cerita. Ada yang tetap tenggelam dalam pekerjaannya, fokus dan tekun; ada pula yang bertindak seperti bos, menghambakan bawahannya.

Injil hari ini mengisahkan tentang hamba yang harus selalu siap siaga, karena tuannya bisa datang kapan saja, seperti pencuri di malam hari. Di sini Tuhan mengingatkan kita betapa berharganya waktu yang kita miliki. Setiap detik adalah anugerah yang harus kita jaga dengan cinta dan tanggung jawab. Seperti seorang kekasih yang menanti kepulangan pujaan hatinya, kita dipanggil untuk selalu berjaga, dengan hati yang siap menyambut-Nya kapan pun Dia datang.

Yesus mengajarkan bahwa jika kita diberi banyak, dari kita akan dituntut banyak. Semakin banyak yang kita terima, semakin besar pula tanggung jawab yang harus kita pikul. Setiap talenta, kesempatan, dan berkat yang kita terima adalah tanda cinta Tuhan yang tak terhingga. Kita adalah penjaga cinta itu dan bertanggung jawab untuk merawatnya dengan kesetiaan dan pengabdian. Kesiapan kita bukan hanya tentang tugas besar, tetapi bagaimana menjalani keseharian dengan kasih yang tulus.

Marilah kita renungkan, sudahkah kita menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab dan kesiapan rohani? Jika Tuhan datang hari ini, apakah kita siap mempertanggungjawabkan segala yang telah dipercayakan kepada kita? Sudahkah kita menjalani hidup sebagai persembahan cinta yang berkenan kepada-Nya; melakukannya dengan penuh kesetiaan dan kasih dalam setiap hal kecil? Seperti seorang kekasih yang menanti, mari kita bersiap menyambut Dia dengan hati yang penuh cinta!

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, ajarilah kami untuk selalu siap menyambut-Mu dengan hati yang terbuka. Bimbinglah kami agar setiap langkah kami menjadi persembahan cinta yang tulus kepada-Mu. Jangan biarkan kami terbuai oleh dunia, tetapi pimpinlah kami agar selalu berjalan dalam cahaya kasih-Mu. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Disposisi Hati

(Renungan) Api Penyucian