(Renungan) Berani Tampil Beda Bersama Raja Semesta Alam

Berani Tampil Beda Bersama Raja Semesta Alam
(Francisca Kurniawati) 


Jawab Yesus, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi, Kerajan-Ku bukan dari sini!”
(Yoh. 18:36)


Kalender Liturgi Minggu, 24 November 2024
HR Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
Bacaan Pertama : Dan. 7:13-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 93:1ab. 1c-2. 5
Bacaan Kedua : Why. 1:5-8
Bacaan Injil : Yoh. 18:33b-37


Apa makna Kristus Sang Raja Semesta Alam dengan Kerajaan-Nya? Hal ini menjadi perenungan saya di Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Kerajaan Kristus  meliputi kepemimpinan, ketuhanan, kuasa, dan kegiatan rohani di dalam kehidupan semua orang yang menerima Dia dan menaati Firman kebenaran-Nya. Kerajaan-Nya adalah "kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." Pengertian Kerajaan Kristus ini membuat ingatan saya langsung tertuju pada kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024. Betapa sederhananya pemimpin tertinggi kami walupun ia mewakili Kerajaan Kristus.

Saat menginjakkan kaki di bumi pertiwi terlihat kesederhanaan dan sikap rendah hati yang ditunjukkan oleh Bapak Paus Fransiskus. Sikapnya yang ramah kepada semua orang, menggunakan kendaraan yang biasa dipakai kebanyakan masyarakat Indonesia, menginap di kedutaan Vatikan untuk Indonesia, menggunakan sepatu lusuh, dan jam tangan yang murah dengan harga dibawah satu juta rupiah. Hal ini seakan menampar para pejabat dan petinggi negara yang akhir-akhir ini menjadi sorotan dengan gaya hidup mewahnya. 

Paus Fransiskus menyampaikan bahwa perdamaian adalah mahakarya keadilan. Diciptakan bukan dari kekuatan atau kuasa, namun dari hati yang adil, tulus berbagi. Hak setiap jiwa untuk hidup tanpa derita. Perdamaian bukan sekedar tiada perang, namun hadir saat keadilan ditegakkan. Di sana cinta dan kesetaraan bersanding, menjadikan dunia tempat yang indah dan tenang (sumber : www.kompasiana.com). 

Bacaan Injil Yohanes hari ini mengingatkan kita untuk bisa mengikuti teladan Paus Fransiskus dan terlebih Raja Semesta kita yaitu Kristus. Raja yang rela menderita dan wafat demi menyelamatkan umat manusia. Raja yang datang ke dunia menawarkan kasih, damai dan sukacita. Ini sangat bertolak belakang dengan kerajaan dunia yang ditaklukan dengan pedang, kekerasan dan air mata.  

Apakah kita memiliki keberanian untuk tampil beda melawan arus dunia yang bertentangan dengan prinsip-prinsip damai, kasih dan keadilan di tempat kita berada? Pada pesta Kristus Raja mari kita teladani Yesus Kristus yang sudah dihayati oleh Paus Fransiskus.
 
Doa :
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah menganugerahkan pemimpin umat Katolik Bapak Paus Fransiskus yang rendah hati dan penuh kasih. Semoga kami bisa meneladani sikap hidupnya dan berani untuk memperjuangkan keadilan dan kasih di mana pun kami berada supaya kerajaan kasih-Mu benar-benar hadir di dalam dunia dan dirasakan oleh semua orang melalui sikap hidup kami. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah