(Renungan) Panggilan yang Mempesona

Panggilan yang Mempesona
(FD. Henny Dwi Widyasari)


dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
(Mat. 4:22)


Kalender Liturgi Sabtu, 30 November 2024
Bacaan Pertama : Rom. 10:9-18
Mazmur Tanggapan : Mzm. 19:2-3.4-5
Bacaan Injil : Mat. 4:18-22


Hari ini kembali aku menelaah bagaimana kehidupanku telah diselamatkan oleh panggilan Tuhan yang mempesonaku. Dengan membaca Injil hari ini, aku melihat bahwa Tuhan itu sungguh mempesona. Karisma Yesus membuat Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes meninggalkan apa yang mereka lakukan untuk mengikuti Dia. Kerelaan melepaskan segalanya demi kepercayaan kepada Yesus, inilah Iman yang diletakkan di dalam hati mereka. Mereka percaya bahwa dengan mengikuti Dia, mereka dan keluarganya akan baik-baik saja. 

Dalam perjalananku mengikuti Yesus, saat tidak ada yang dapat kugenggam, Tuhan ajarkan aku untuk genggam tangan-Nya. Aku merasakan cinta yang luar biasa dari Yesus, serta berkat, penyertaan dan perlindungan-Nya dalam kehidupanku. Itulah yang membuatku selalu terpesona. Ada saja jalan yang Tuhan bukakan ketika secara akal manusia sudah buntu. Pesona-Nya itu membuatku memutuskan untuk melayani Tuhan. Di saatku menyatakan : ”Pakailah hidupku Tuhan!”, tanpa berlama-lama Dia memberi aku kesempatan untuk melayani Dia melalui kegiatan-kegiatan kategorial dan sub-seksi. Disertai-Nya aku dengan berbagai kesempatan dan pembekalan yang boleh kuperoleh untuk dapat melayani Dia. Di saat yang sama Tuhan tetap jaga keluargaku dan relasi kami sekeluarga tetap baik, bahkan pemulihan boleh terus terjadi.

Panggilan Tuhan tak pernah gagal mempesonaku. Baru-baru ini aku merasakan panggilan-Nya untuk kembali melihat peranku di dalam keluarga sebagai seorang anak, istri, dan ibu. Seketika itu ada rasa muncul: “Inilah saatnya aku melepaskan pelayananku di berbagai bidang”, untuk kembali memaknai arti pelayananku dalam keluarga yang Tuhan berikan serta pelihara dengan amat sangat baik. Berbagai peristiwa Tuhan ijinkan terjadi, yang mengkonfirmasi panggilan-Nya itu. Pasti karena Dia begitu mengasihiku dan keluargaku. Aku ada sebagaimana 'ku ada saat ini, semua karena aku menjawab panggilan-Nya yang mempesonaku untuk mengikuti Dia.

Hari esok aku tidak tahu apa yang Tuhan rancangkan, namun Aku percaya bahwa semua baik. Aku serahkan semua kepada Dia untuk memimpin hidupku dan aku percaya tidak akan berkekurangan. 

Doa:
Tuhan, terima kasih atas kasih karunia-Mu yang tercurah bagiku dan keluargaku. Teruslah berkarya di dalam kehidupanku. Kupercaya bahwa Engkau, Allah yang Maha Segalanya, teruslah mempesonaku, ijinkan aku mengikuti panggilan-Mu dengan iman yang terus bertumbuh. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah