(Renungan) Tanpa Kebangkitan Kristus, Iman Kita akan Pupus
Tanpa Kebangkitan Kristus, Iman Kita akan Pupus
(Alberta)
Kalender Liturgi Sabtu, 23 November 2024
Bacaan Pertama : Why. 11:4-12
Mazmur Tanggapan : Mzm, 144:1. 2. 9-10
Bait Pengantar Injil : 2Tim. 1:10b
Bacaan Injil : Luk. 20:27-40
Dalam masyarakat Yahudi, orang Saduki tidak percaya akan adanya kebangkitan orang mati. Yesus berkata, "Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." Dengan penjelasan ini, tampaknya Yesus hendak mengatakan bahwa orang Saduki berpikir menurut pikiran manusia yang masih hidup di bumi dan mempersoalkan hubungan suami istri. Padahal di surga, orang-orang hidup dalam hubungan yang sama sekali baru. Kebangkitan ditegaskan oleh Yesus kepada orang Saduki dalam pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah. Yesus hendak mengajarkan bahwa apa pun resiko yang dialami karena percaya kepada-Nya bahkan derita dan kematian sekalipun, tetap memberi makna dan pengharapan.
(Alberta)
Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup,
sebab di hadapan Dia semua orang hidup.
(Luk. 20:38)
Kalender Liturgi Sabtu, 23 November 2024
Bacaan Pertama : Why. 11:4-12
Mazmur Tanggapan : Mzm, 144:1. 2. 9-10
Bait Pengantar Injil : 2Tim. 1:10b
Bacaan Injil : Luk. 20:27-40
Dalam masyarakat Yahudi, orang Saduki tidak percaya akan adanya kebangkitan orang mati. Yesus berkata, "Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." Dengan penjelasan ini, tampaknya Yesus hendak mengatakan bahwa orang Saduki berpikir menurut pikiran manusia yang masih hidup di bumi dan mempersoalkan hubungan suami istri. Padahal di surga, orang-orang hidup dalam hubungan yang sama sekali baru. Kebangkitan ditegaskan oleh Yesus kepada orang Saduki dalam pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah. Yesus hendak mengajarkan bahwa apa pun resiko yang dialami karena percaya kepada-Nya bahkan derita dan kematian sekalipun, tetap memberi makna dan pengharapan.
Kehidupan masa laluku penuh dengan rasa tidak percaya diri, karena postur badan yang sangat kurus, sehingga diberi julukan oleh teman-teman di sekolah “si ceking”. Rasa minder ini masih tetap berlanjut sampai kuliah, ketika pernah tidak lulus dalam satu mata kuliah. Aku merasa sedih dan kecewa.
Titik balik kehidupanku dimulai ketika seorang teman kos mengajak aku ikut Seminar Hidup Baru Dalam Roh. Dalam seminar ini, aku baru menyadari bahwa betapa aku dikasihi dan berharga di mata Tuhan. Pengalaman iman, yaitu perjumpaan dengan Seorang Pribadi yang sangat mengasihiku telah membaharui kehidupanku. Aku mulai rajin berdoa, membaca Firman, dan mulai terlibat aktif dalam pelayanan. Perlahan-lahan, rasa percaya diriku mulai timbul dan akhirnya mulai berani mendoakan orang.
Oleh sebab itu, segala upaya, ketekunan, dan perjuangan hidup yang didasari oleh iman akan Yesus yang bangkit, menjadi berarti dan takkan pernah sia-sia. Yesus sendiri menjadi pokok kekuatan dan dasar pengharapan akan hidup baru. Ia telah mengalami derita dan kematian, namun Ia mengatasinya dengan kebangkitan mulia. Peristiwa Yesus inilah yang hendaknya meneguhkan hidup dan kesaksian kita akan kebangkitan. Kesetiaan iman ini akan membawa kehidupan baru dalam persekutuan dengan Allah yang juga membangkitkan kita.
Doa:
Ya Tuhan Yesus, teguhkanlah imanku yang seringkali rapuh, agar aku sanggup memberi kesaksian tentang Engkau, sumber hidup dan jalan kebenaran. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Komentar
Posting Komentar