(Renungan) Tuhan Tidak Tuli

Tuhan Tidak Tuli
(Widya Taurus) 


“Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?”
(Luk. 18:7)


Kalender Liturgi Sabtu, 16 November 2024
Bacaan Pertama : 3Yoh. 5-8
Mazmur Tangggapan : Mzm. 112:1-2. 3-4. 5-6
Bacaan Injil : Luk. 18:1-8

 
Bacaan Injil hari ini menceritakan seorang janda yang bukan siapa-siapa, atas kegigihannya berhasil membuat hakim lalim terpaksa membela haknya. Perumpamaan ini diceritakan Yesus sebagai contoh agar murid-murid-Nya tidak jemu berdoa. Kebaikan Allah yang luar biasa tentu tidak bisa dibandingkan dengan hakim lalim itu. Allah pasti lebih mendengarkan doa-doa umat-Nya. Namun kita mudah jemu dalam berdoa, karena kita kurang beriman.

Sejak pindah ke Jakarta, saya jarang sekali ke gereja. Memasuki tahun 2005 dengan rindu saya berdoa demikian: “Tuhan, setahun ada 52 minggu. Bantu saya supaya tahun ini bisa ke gereja setidaknya 20 kali saja.” Selama enam bulan pertama, saya hanya ke gereja beberapa kali. Lalu suami saya kecelakaan parah di jalan tol. Mobilnya ringsek, bahkan saking ringseknya sampai bangkai mobil dijual kiloan. Kuasa Tuhan menyelamatkan suami saya, dia selamat tanpa lecet apa pun. Sejak kejadian itu kami rajin ke gereja. Kami tak pernah bolos selama sisa tahun. Walau saya tidak menghitungnya, angka 20 pastilah terlampaui.

Periode 2013-2016, hidup saya mengalami banyak guncangan. Saya mencari kekuatan dengan membaca Kitab Suci, namun banyak hal yang kurang saya pahami. Saya ingin belajar Kitab Suci, ternyata berlokasi di Tebet, dengan jadwal yang tidak memungkinkan bagi saya. Setahun kemudian saya melihat spanduk pendaftaran KPKS BSD. Segera saya menelpon nomor tertera di spanduk, mendaftar dan dengan sukacita mengikuti kelas selama tiga tahun.

Setiap ada keinginan untuk mempermesra relasi saya dengan Tuhan, saya suka mbatin, alias mengucap dalam hati. Saya mbatin ingin lebih rajin ke gereja, saya mbatin ingin lebih mengenali diri-Nya, bahkan saya mbatin ingin menulis yang adalah hobi saya sejak kecil. Satu persatu mbatin alias doa saya dikabulkan oleh Tuhan. Tuhan Yang Maha Kuasa punya sejuta cara untuk mengabulkan doa kita, asal kita percaya. Sekarang, saya mbatin anak-anak saya memperoleh pasangan seiman. 

Apakah yang jadi keinginanmu untuk mempermesra relasi dengan Allah sekarang? Doakan dengan tidak jemu-jemu, Allah pasti mendengar!
 
Doa: 
Tuhanku sayang, walau hati kami berbisik lirih, Engkau selalu mendengarkan dengan teliti dan mengabulkan semua yang baik untuk kami. Terima kasih Tuhan. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah