(Renungan) Yang Bertahan Memperoleh Hidup dan Berbuah

Yang Bertahan Memperoleh Hidup dan Berbuah
(Titus Sj)


Sebab Aku sendiri akan memberi kepada-mu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dengan tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.
(Luk. 21:15. 19)


Kalender Liturgi Rabu, 27 November 2024
Bacaan Pertama : Why. 15:1-4
Mazmur Tanggapan : Mzm. 98:1. 2-3ab. 7-8. 9
Bacaan Injil : Luk. 21:12-19

Murid-murid harus menghadapi banyak hal sebelum tanda-tanda akhir zaman muncul (lihat Luk. 21:10-11), bahkan sebelum penghancuran kota Yerusalem dan Bait Allah terjadi. Salah satu pengalaman paling berat yang mereka alami adalah penganiayaan, baik dari sesama bangsa Yahudi maupun penguasa bangsa lain. Penganiayaan ini justru memperteguh dan memberi kepercayaan kepada mereka.

Melalui penganiayaan, terbukalah kesempatan untuk bisa memberikan kesaksian (marturion) tentang Injil dan Kristus di hadapan raja dan Mahkamah Agama. Penganiayaan tidak dapat menghalangi kesaksian murid-murid atau membendung penyebaran Injil. Karena kata-kata hikmat diberikan kepada mereka oleh Yesus, melalui Roh Kudus (Lukas 12:11, 12).

Para murid akan mengalami penganiayaan, bahkan hingga pembunuhan, yang mungkin datang dari keluarga mereka sendiri. Nubuat ini disertai dengan janji penguatan. Jika mereka bertahan, hidup mereka tidak dapat lenyap, tidak sehelai rambut pun akan hilang. Barang siapa kehilangan nyawanya demi Yesus, justru diselamatkan oleh-Nya.

Ada seorang bocah laki-laki memiliki seekor domba. Suatu hari, domba kesayangannya bermain-main dan melompat-lompat gembira di dekat semak berduri. Tiba-tiba, domba itu jatuh ke dalam semak berduri. Tubuhnya luka dan mengeluarkan darah, lalu mengembik kesakitan. Bocah itu menangis dan meminta ayahnya untuk menebang semak duri yang telah melukai dombanya.

Namun ayahnya hanya mengajak anak itu duduk di dekat semak itu dan mengamatinya dengan tenang. Tak lama kemudian, seekor burung kecil hinggap di atas semak berduri itu, menyanyikan kicauan merdu sambil lincah bergerak. Kemudian, burung itu mengumpulkan bulu-bulu domba yang tersangkut pada duri semak itu, dan membawanya ke sarangnya. Tujuannya untuk memperbaiki dan memperindah sarangnya. Penderitaan pun ternyata bisa menghasilkan buah.

Doa:
Bapa Surgawi yang bertahta di Kerajaan Surga. Hari ini aku aku membaca firman-Mu lewat Putra-Mu, Tuhan Yesus Kristus. Jadikan ini refleksi bagiku ya Bapa, tentang apa yang mungkin akan kualami. Berilah aku peneguhan ya Yesus, di tengah penganiayaan. Tunjukkanlah bentuk-bentuknya dalam hidupku saat ini dan kuatkanlah aku saat menghadapi penolakan karena kurangnya imanku. Bapa Surgawi, dampingilah aku agar aku tetap bertahan, memperoleh hidup, dan berbuah bagi-Mu. Amin.




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah