(Renungan) Allah Setia
Allah Setia
(Carla Claresta)
(Carla Claresta)
“Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan. Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan engkau harus menamai dia Yohanes.”
(Luk. 1:13)
Kalender Liturgi Kamis, 19 Desember 2024
Bacaan Pertama : Hak. 13:2-7. 24-25a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 71:3-4a. 5-6ab. 16-17
Bacaan Injil : Luk. 1:5-25
Bacaan Pertama : Hak. 13:2-7. 24-25a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 71:3-4a. 5-6ab. 16-17
Bacaan Injil : Luk. 1:5-25
Zakharia, seorang imam; bersama Elisabet, istrinya, selalu hidup benar di hadapan Allah. Selama puluhan tahun, mereka menuruti segala perintah Allah tanpa cela. Namun hingga usia senja, mereka belum mempunyai anak, bahkan mungkin tidak dikarunia seorang anak pun karena Elisabet mandul. Pada masa itu, seorang yang mandul dianggap mendapat kutuk dari Allah. Dapat dibayangkan, omongan dan bisik-bisik tetangga. Dosa apa yang telah mereka perbuat hingga mendapat kutuk seperti itu. Sepanjang hidup perkawinan, tentu sedih dan malu karena keadaan itu. Semakin tua, harapan memperoleh anak semakin pupus. Usia yang lanjut dan Elisabet yang mandul membuat keduanya tidak melihat adanya cara lain. Hanya berdoa dan berpengharapan pada Allah yang dapat mereka lakukan. Atas anugerah Allah, akhirnya Elisabet mengandung dan melahirkan seorang putera.
Pada tahun 1998 saat krisis moneter melanda negeri ini, aku bersama suami kehilangan pekerjaan. Telah 6 bulan kami tidak memperoleh pekerjaan. Di saat itu, aku hamil anak kedua. Panik, stres, bagaimana kami harus menghidupi janin dan anak pertama yang berusia satu tahun? Kecil kemungkinan aku memperoleh pekerjaan saat kondisi hamil. Hanya menulis surat lamaran, satu-satunya cara untuk kami memperoleh pekerjaan saat itu. Akhirnya aku mendapat pekerjaan dengan sistem penerimaan karyawan yang berbeda dengan prosedur yang berlaku pada umumnya. Selesai masa percobaan selama tiga bulan, untuk menjadi karyawan tetap, aku menjalani pemeriksaan kesehatan. Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan aku sedang hamil dan pihak perusahaan keberatan dengan kondisiku. Namun kami bersyukur, penghasilan selama 3 bulan bekerja cukup untuk biaya melahirkan.
Dalam melakukan peziarahan hidup, terkadang kita menghadapi masalah pelik yang tidak kunjung selesai, bahkan nyaris membuat putus asa. Seperti Allah telah membuat mukjizat bagi Zakharia dan Elisabet yang setia, Dia juga melakukannya untuk aku. Selayaknya kita memupuk kesetiaan kepada Allah, hidup benar, menuruti perintah dan ketetapan-Nya serta berpengharapan hanya kepada Dia. Tekun berdoa, tanpa meragukan Tuhan karena sungguh besar kasih dan cinta-Nya kepada manusia.
Doa:
Allah sumber kasih dan setia, jadikan aku untuk selalu setia, penuh kasih dan selalu berpengharapan hanya kepada-Mu. Amin.
Doa:
Allah sumber kasih dan setia, jadikan aku untuk selalu setia, penuh kasih dan selalu berpengharapan hanya kepada-Mu. Amin.
Komentar
Posting Komentar