(Renungan) Bergegaslah ke Betlehem!
Bergegaslah Ke Betlehem!
(AM. Regina T.)
(AM. Regina T.)
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf,
serta bayi yang terbaring di dalam palungan.
(Luk. 2:16)
Bacaan Pertama: Bil. 6: 22-27
Mazmur Tanggapan: Mzm. 67:2-3. 5. 6. 8
Bacaan Kedua : Gal. 4:4-7
Bacaan Injil : Luk. 2:16-21
Gembala dan domba. Palungan dan Keluarga Kudus. Kedua hal ini yang paling umum menjadi hiasan dekorasi Natal dari tahun ke tahun. Yesus, Sang Raja pencipta langit dan bumi, Tuhan Yang Maha Kuasa; ketika lahir yang “besuk“ pertama kali kok ya para gembala? Inkarnasi Allah menjadi manusia adalah peristiwa besar seharusnya, tapi kok ya disampaikan kepada sekumpulan orang yang dianggap tidak penting dalam tatanan masyarakat di zaman Yesus hidup?
Saya jadi teringat waktu dipaksa suami mengikuti Sekolah Evangelisasi Pribadi. Untuk mengikuti kegiatan itu, saya diharuskan melalui tes yang menyangkut IQ dan kepribadian. Awalnya saya menolak, karena kantor kami sedang kebanjiran pekerjaan. Tapi demi suami yang sudah mengorbankan waktu mendaftarkan dan membayar, saya ikut tes dalam keadaan lelah jasmani maupun rohani. Pada saat pengumuman, saya diterima. Suami saya tertawa terbahak-bahak sambil memegang surat pemberitahuan, karena di sana disebutkan IQ saya nilainya 69! Saat itu saya menangis kecewa dan bertanya : “Di, apa bener saya sebodoh itu?” Suami berhenti tertawa, lalu dengan muka serius menceritakan kisah kelahiran Yesus.
Para gembala adalah orang-orang pertama yang mendapat warta sukacita atas kelahiran Penyelamat Dunia. Mereka yang dianggap rendahan dan tidak elite, justru yang dikunjungi para malaikat. Lalu apa sikap mereka? Apakah mereka lalu mulai berpikir, mencernakan dan memperdebatkan berita yang mereka terima? Tidak! Para gembala cepat-cepat berangkat ke Bethlehem untuk melihat apa yang mereka dengar. Sungguh, mereka tidak dikecewakan. Mereka menemukan persis seperti apa yang dikatakan malaikat.
Orang yang mau percaya pada Allah, adalah mereka yang terpilih. Para gembala adalah orang sederhana yang mungkin “ketinggalan” dalam ilmu Kitab Suci. Namun, sikap “bergegas ke Bethlehem” membuat mereka menemukan penggenapan kabar Malaikat. Kita mungkin sudah sering mendapat kabar sukacita dari “malaikat”, namun karena kedegilan hati, nalar yang dikedepankan, acapkali kita ketinggalan rombongan yang sudah “bergegas ke Bethlehem”.
Mari kita belajar dari mereka yang sederhana, tapi sungguh beriman! Selamat Tahun Baru.
Doa:
Ya Bapa yang baik, Engkau sangat mencintai kami. Terima kasih kami boleh ikut mendengar kabar sukacita kelahiran Putra-Mu,Yesus. Jadikanlah kami gembala sederhana yang sungguh mau percaya dan tidak hanya menggunakan akal dan nalar kami. Tambahkan iman kami, sehingga terbuka mata dan telinga hati kami untuk dapat mewartakan kasih-Mu. Terima kasih sudah memberikan Bunda Maria dan Santo Yusuf sebagai pelindung bayi Yesus, yang menjadi teladan hidup berkeluarga bagi kami. Amin.
Komentar
Posting Komentar