(Renungan) Bersukacitalah!
Bersukacitalah!
Kalender Liturgi Minggu,15 Desember 2024
Bacaan Pertama: Zef. 3: 14-18a
Mazmur Tanggapan : Yes. 12: 2-3. 4bcd. 5-6
Bacaan Kedua : Flp. 4: 4-7
Bacaan Injil : Luk. 3: 10-18
Hari ini adalah Minggu Adven ketiga, disebut Gaudete yang berarti: Bersukacitalah. Sebab Tuhan sudah dekat. Kita menyongsong kedatangan Yesus, Sang Juru Selamat di hari Natal dengan pertobatan dan sukacita.
(C. Hudianto)
Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
(Luk. 3:16)
Kalender Liturgi Minggu,15 Desember 2024
Bacaan Pertama: Zef. 3: 14-18a
Mazmur Tanggapan : Yes. 12: 2-3. 4bcd. 5-6
Bacaan Kedua : Flp. 4: 4-7
Bacaan Injil : Luk. 3: 10-18
Hari ini adalah Minggu Adven ketiga, disebut Gaudete yang berarti: Bersukacitalah. Sebab Tuhan sudah dekat. Kita menyongsong kedatangan Yesus, Sang Juru Selamat di hari Natal dengan pertobatan dan sukacita.
Dalam bacaan Injil, Yohanes Pembaptis mengawali dengan seruan pertobatan yang diikuti pembaptisan dengan air sebagai wujud pengampunan dosa pribadi. Hal ini untuk mempersiapkan jalan kehadiran Yesus Sang Mesias, yang akan membaptis dengan Roh Kudus dan Api. Roh Kudus memurnikan seperti api, dipandang sebagai lambang Allah yang menyucikan, sekaligus memberi karunia berupa pengampunan dosa asal dan dosa pribadi. Pertobatan sejati (metanoia) merupakan penyesalan dari hati, diikuti pengakuan yang diucapkan, dan tindakan penuh kerendahan hati (KGK 1450).
Di masa menjelang natal ini, mengingatkan peristiwa yang dialami keluarga anak saya. Tahun pertama pernikahan, anak saya belum hamil, ia pikir mungkin karena masa penyesuaian. Tahun kedua juga belum hamil. Ia yang berprofesi dokter masih memakluminya, tetapi ketika tahun ketiga masih belum hamil, hatinya mulai goyah, sehingga timbul niat ikut program bayi tabung yang dilarang Gereja. Dalam kebimbangan, timbul pertanyaan dalam dirinya seperti yang disampaikan orang banyak kepada Yohanes Pembaptis: "Apakah yang harus kami perbuat?”
Secara tidak diduga, seseorang telepon menawarkannya untuk membawa patung bayi Yesus saat prosesi Misa Natal. Anak saya menerimanya sambil berharap memperoleh karunia Tuhan dan sekaligus bentuk pertobatannya atas niat ikut program bayi tabung. Sepulang dari Gereja, ia bercerita merasa pusing saat membawa patung bayi Yesus sehingga jalannya tidak stabil. Ketika keesokan harinya diperiksa, puji Tuhan! Doanya dikabulkan, ia positif hamil satu bulan. Bila dihitung ke belakang, waktunya tepat saat anak saya menerima peran tersebut. Sungguh sukacita luar biasa, Yesus mengetahui pikiran dan harapan mereka.
Mari, melalui pertobatan yang didasarkan kepada instrospeksi diri secara jujur, niscaya dapat mengatasi halangan, seperti sombong dan egois; supaya kita kembali memiliki hubungan yang akrab dengan Tuhan. Semoga hati kita dibukakan untuk selalu bersukacita dan merasakan penyelenggaraan Ilahi-Nya!
Doa:
Ya Allah Yang Maha Kasih, tuntunlah kami untuk belajar menghadapi dan memaknai sifat egois dan sombong dengan bertobat. Semoga kami dibukakan hati supaya mampu mensyukuri atas segala penyelenggaraan Ilahi dari-Mu. Amin.
Komentar
Posting Komentar