(Renungan) Iman dan Saksi Kristus

Iman dan Saksi Kristus
(Juwati Darmawidjaja)


“Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Namun orang yang bertahan sampai kesudahannya akan diselamatkan.”
(Mat.10:22)


Kalender Liturgi Kamis, 26 Desember 2024
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama.
Bacaan Pertama : Kis. 6:8-10. 7:54-59
Mazmur Tanggapan : Mzm. 31:3a-4. 6. 8ab. 16b. 17
Bacaan Injil : Mat. 10:17-22


Hari ini Gereja mengenang Santo Stefanus, pribadi penuh Roh Kudus. Ia tidak mencari perhatian atau kekaguman dari banyak orang, tetapi justru mengalami perlakuan keji dan penganiayaan kejam dari mereka yang tidak percaya akan karunia dan mukjizat-mukjizat Allah yang terjadi melalui dirinya. Stefanus diseret ke luar kota dan dirajam hingga wafat (Kis.7:58).

Stefanus adalah seorang Kristen, ia seorang diakon yang diperbincangkan banyak orang di Yerusalem. Konon ia berasal dari keturunan Yunani dan dianggap orang asing di mata orang Yahudi. Ia dipilih menjadi diakon oleh para rasul untuk melayani dan menjalankan karya kasih.

Keberanian Stefanus dalam membela ajaran Yesus membuatnya tak gentar berdebat. Dalam setiap perdebatan, Stefanus kerap menang, sehingga membuat lawan-lawannya, kaum Libertine, merasa marah dan tersinggung serta tak berdaya. Bagi mereka, Stefanus menjadi batu sandungan. Akhirnya, ia disingkirkan.

Injil Matius hari ini mengingatkan kita tentang dua hal penting, yaitu: nubuat akan penderitaan, serta pesan-pesan penghiburan yang Yesus berikan agar kita siap menghadapinya. Yesus menggambarkan tantangan yang akan dialami para murid-Nya. Yesus memberi petunjuk bagaimana mereka harus tetap teguh di tengah penderitaan.

Yesus berkata, “Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan diselamatkan” (Mat. 10:22b). Artinya akan ada akhir dari segala penderitaan dan kita tidak perlu takut. Allah memberi kita kekuatan yang cukup untuk bisa menanggung segala kesulitan hingga pada kesudahan. Keselamatan adalah hadiah bagi mereka yang bertahan.

Di tengah dunia yang seringkali tak ramah, kasih dan iman kita terus diuji. Setiap hari kita menghadapi kata-kata kasar dan sikap intoleransi, baik di media sosial maupun di sekitar kita. Hal ini adalah peringatan yang telah Yesus nubuatkan bagi kita. Setiap gangguan dan halangan dalam beribadah justru seharusnya memperkuat tekad kita. Mari kita hadapi semua ini dengan hati penuh kasih, menjawab panggilan-Nya untuk tetap teguh dalam iman!

Goncangan dan krisis mungkin membuat kita tergoda menyangkal salib. Namun mampukah kita bertahan dalam iman dan terus menjadi saksi Kristus di era sekarang ini?

Doa:
Tuhan Yesus, tambahkan selalu imanku, agar aku tetap menjadi saksimu, seperti Santo Stefanus. Santo Stefanus, martir suciku, bantulah aku untuk menjadi martir Kristus bagi sesama seperti dirimu. Doakanlah dan semangatilah jiwaku. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah