(Renungan) Jalan Kekudusan
Jalan Kekudusan
(Fellicia Fenny)
(Fellicia Fenny)
“Lalu Ia pulang bersama mereka ke Nazaret, dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Ibu-Nya pun menyimpan semua hal itu di dalam hatinya.”
(Luk. 2:51)
Kalender Liturgi Minggu, 29 Desember 2024
Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf
Bacaan Pertama : 1Sam. 1: 20-22. 24-28
Mazmur Tanggapan : Mzm. 84: 2-3. 5-6. 9-10
Bacaan Kedua : 1Yoh. 3: 1-2. 21-24
Bacaan Injil : Luk. 2:41-52
Yesus remaja tampak seperti anak remaja lainnya, bisa-bisanya Dia pergi diam-diam, menghilang dari rombongan tanpa pemberitahuan dan ijin orang tua-Nya. Tidak seorang pun dari sanak keluarga dan rombongan mengetahui keberadaan-Nya.
Setelah satu hari perjalanan pulang dan tidak menemukan Yesus di antara rombongan, Maria dan Yusuf memutuskan kembali ke Yerusalem. Di kota Yerusalem yang besar, selama tiga hari mereka mencari ke sana kemari tanpa kejelasan. Yusuf dan Maria dari desa kecil Nazaret, harus mencari anak yang hilang di kota terbesar di Israel, tentunya keadaan mereka tidak baik-baik saja. Ada rasa panik, cemas, takut, semua bercampur aduk, ditambah lagi mereka sangat lelah dalam perjalanan untuk merayakan Paskah, masih harus mencari Yesus yang hilang. Saat bertemu, Yesus hanya menjawab "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
Sebagai orang tua mendapat jawaban seperti ini, umumnya akan marah, jengkel, dan menghukum anak yang kurang ajar. Namun dalam ketidakmengertiannya mereka hanya diam dan tetap mengasuh Yesus. Maria menyimpan semua perkara dalam hatinya. Bagaimana mereka bisa setenang itu? Maria dan Yusuf adalah pasangan yang telah dipersiapkan Tuhan untuk menjadi Keluarga Kudus bagi Yesus. Mereka disebut Keluarga Kudus karena menempatkan kehendak Allah pada tempat yang paling tinggi serta menjadikannya sebagai landasan dan arah hidup keluarga.
Hari ini Gereja memperingati Pesta Keluarga Kudus, untuk menghormati Yesus dari Nazaret, Bunda Maria yang melahirkan-Nya, dan bapak-Nya menurut hukum, Santo Yusuf, sebagai kesatuan keluarga.
Keluarga Kudus memberikan teladan menjadi keluarga yang penuh iman dan kasih. Santo Paulus dalam Kolose 3:18-21 menunjukkan bagaimana relasi dalam keluarga seharusnya terjalin. Ketika istri patuh terhadap suami; suami mengasihi istri dan tidak berlaku kasar terhadapnya; anak-anak taat terhadap orang tua; dan para bapak tidak menyakiti hati anak-anaknya. Lakukan semua itu seperti untuk Tuhan, niscaya kekudusan dalam keluarga akan terwujud. Semoga keluarga-keluarga kristiani menempuh jalan kekudusan dalam kehidupan sehari-hari, dengan menjadi keluarga yang penuh iman dan kasih.
Doa:
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih untuk firman-Mu hari ini, pimpin kami saat menempuh jalan kekudusan dalam hidup sehari-hari. Kami tidak mampu, namun Engkau yang akan memampukan kami. Terima kasih Tuhan Yesus Amin.
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih untuk firman-Mu hari ini, pimpin kami saat menempuh jalan kekudusan dalam hidup sehari-hari. Kami tidak mampu, namun Engkau yang akan memampukan kami. Terima kasih Tuhan Yesus Amin.
Komentar
Posting Komentar