(Renungan) Kejujuran
Kejujuran
(Alexandra Suliana Nur)
Kalender Liturgi Senin, 16 Desember 2024
Bacaan Pertama : Bil. 24: 2-7. 15-17a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 25:4bc-5ab. 6-7c. 8-9
Bacaan Injil : Mat. 21:23-27
Bacaan Injil hari ini, saat mengajar di Bait Allah, Yesus ditanya oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Siapakah yang memberi kuasa itu kepada-Mu?” Yesus sadar, apa pun jawab-Nya, mereka pasti tidak terima. Maka Yesus balik bertanya, “Dari mana baptisan Yohanes, dari manusia atau dari surga?” Satu pertanyaan sederhana namun karena kedegilan hati, mereka tidak mau menjawab jujur. Mereka memilih menjawab, “Kami tidak tahu.” Apakah Yesus kecewa atau marah? Tidak, karena kita bebas memilih mau bagaimana hidup kita, untuk berkata jujur, tidak jujur atau diam saja, tidak berkomentar.
(Alexandra Suliana Nur)
“Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu."
(Mat. 21:26-27a)
Kalender Liturgi Senin, 16 Desember 2024
Bacaan Pertama : Bil. 24: 2-7. 15-17a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 25:4bc-5ab. 6-7c. 8-9
Bacaan Injil : Mat. 21:23-27
Bacaan Injil hari ini, saat mengajar di Bait Allah, Yesus ditanya oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Siapakah yang memberi kuasa itu kepada-Mu?” Yesus sadar, apa pun jawab-Nya, mereka pasti tidak terima. Maka Yesus balik bertanya, “Dari mana baptisan Yohanes, dari manusia atau dari surga?” Satu pertanyaan sederhana namun karena kedegilan hati, mereka tidak mau menjawab jujur. Mereka memilih menjawab, “Kami tidak tahu.” Apakah Yesus kecewa atau marah? Tidak, karena kita bebas memilih mau bagaimana hidup kita, untuk berkata jujur, tidak jujur atau diam saja, tidak berkomentar.
Kejujuran adalah sesuatu yang penting dalam hidup ini karena kita tidak perlu mencari alasan apa pun untuk menutupi ketidakjujuran. Saya dari keluarga Cina, diajarkan untuk hidup jujur, rajin, dan jangan berbuat jahat. Dengan kejujuran kita berani menatap hidup lurus tanpa beban. Jika kita berbohong, kita akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan, demi kebohongan.
Sebagai Katolik, kita belajar firman Tuhan, saling berjumpa di gereja. Namun saat di lingkungan kerja, ada saja yang tidak jujur untuk hal sepele. Kebohongan yang tidak menghasilkan uang maupun posisi. Mereka berbohong untuk hal sepele, seperti mengatakan sudah menikah, punya anak namun cerai, sekedar untuk mendapat belas kasihan. Atau sebaliknya, berbohong, bahwa rumah hasil beli, punya jabatan bagus, dan pendidikan tinggi. Mereka berbohong dengan tujuan menutupi kekurangan sehingga tampil baik di mata masyarakat.
Pada akhirnya saya tahu mereka berbohong, awalnya saya kecewa, marah, dan mencari tahu kebenaran. Saya mencoba mengerti serta memahami mengapa mereka berbohong. Kebohongan tidak mendapat manfaat apa pun dan akhirnya semua tahu mereka bohong. Sehingga menghalangi berkat dari Tuhan. Namun sikap saya tidak berubah, tetap menghargai, tetap bersahabat dengan mereka walau tahu mereka berbohong. Siapakah saya sehingga berhak menghakimi mereka? Yesus tidak menghakimi imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Begitupun Paus Fransiskus ketika ditanya soal LGBT, beliau menjawab: "Who am I to judge?"
Doa :
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau memberikan hikmat untuk mengetahui segala jenis ketidakjujuran dan kebohongan; dan menerima mereka seperti yang Engkau contohkan. Berilah kami kemampuan untuk menerima semua orang dengan segala keterbatasan mereka. Amin.
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau memberikan hikmat untuk mengetahui segala jenis ketidakjujuran dan kebohongan; dan menerima mereka seperti yang Engkau contohkan. Berilah kami kemampuan untuk menerima semua orang dengan segala keterbatasan mereka. Amin.
Komentar
Posting Komentar