(Renungan) Mempersiapkan Jalan bagi Tuhan

Mempersiapkan Jalan bagi Tuhan
(Debby Christina)


“Dan engkau, hai Anakku, akan disebut nabi Allah Yang Maha Tinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan  untuk mempersiapkan jalan-jalan-Nya.” 
(Luk. 1:76)


Kalender Liturgi Selasa, 24 Desember 2024
Bacaan Pertama : 2Sam. 7:1-5. 8b-12. 16
Mazmur Tanggapan : Mzm. 89:2-3. 4-5. 27. 29
Bacaan Injil : Luk. 1:67-79


Sama seperti Yohanes Pembaptis, kita juga mempunyai tugas serupa yaitu menyiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Tugas ini bertujuan membawa orang-orang kepada pertobatan sehingga kelak mereka layak dan pantas menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali (parousia) dan beroleh keselamatan kekal.

Harapan, kasih, sukacita, dan damai seringkali terngiang dalam pikiranku selama masa Adven ini. Hal ini membuatku merenung, "Apakah aku sudah siap menyambut kedatangan Yesus saat Natal nanti? Apakah aku siap menerima-Nya lahir dalam palungan hatiku, memperbarui hidupku, dan menjadikanku layak sebagai Bait Allah Roh Kudus?" Aku juga merenung, "Apakah aku siap menjadi utusan Allah untuk membawa orang-orang kepada pertobatan dan keselamatan?"

Bulan Agustus 2024 aku diberi kesempatan melayani di ladang Tuhan melalui komunitas Kerahiman Ilahi di parokiku. Kesediaanku untuk melayani ini lahir dari pengalaman akan kasih Allah yang Maha Rahim. Doa yang kami mohonkan melalui doa Koronka di bulan Maret 2022, saat papaku yang kucintai terbaring sakit, telah menjadi rahmat yang luar biasa.

Doa Koronka itu menjadi jalan untuk menghantar papaku kembali ke pangkuan Bapa dalam keadaan rahmat. Empat jam sebelum ajal menjemputnya, papaku menerima Sakramen Perminyakan. Bagiku, ini adalah rahmat yang sungguh luar biasa. Sebagai anak-anaknya, kami merasa sangat bersyukur dapat mempersembahkan doa-doa Koronka untuk papaku, menghantarnya dalam kerahiman Allah. Jawaban Tuhan atas doa kami membuat kami mengalami dan menyaksikan Kerahiman Tuhan begitu nyata. Oleh karena itu, kami merasa terpanggil untuk mewartakan kebaikan Tuhan, agar lebih banyak orang dapat mengalami keselamatan.

Walau ada banyak rintangan dan kekuatiran dalam menjalankan perutusan ini, nyatanya semua kekhawatiranku tidak terbukti. Penyertaan Tuhan sendiri yang melancarkan dan melengkapi segala pekerjaan itu. Tugasku hanyalah menyediakan dan menyiapkan segala sesuatu yang perlu untuk terlaksananya kegiatan pewartaan doa devosi Koronka. Doa ini membuka lautan kerahiman bagi mereka yang menghadapi ajal, sekaligus mempersiapkan kedatangan Allah yang Maha Rahim. Bagiku, ini adalah kesempatan untuk belajar lebih dalam lagi bagaimana memperoleh kerahiman Tuhan melalui teladan Santa Faustina.

Doa:
Bapa yang kekal, beri aku kekuatan dan hikmat supaya aku bisa menjalankan tugas perutusanku. Untuk menyiapkan jalan bagi-Mu supaya banyak orang memperoleh rahmat kerahiman-Mu. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah