(Renungan) Mencari Referensi dalam Menjalani Tugas Besar
Mencari Referensi dalam Menjalani Tugas Besar
(Gregorius Suyanto Utomo)
(Gregorius Suyanto Utomo)
Sebab, pada saat salammu sampai di telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
(Luk. 1:44)
Kalender Liturgi Minggu, 22 Desember 2024
Bacaan Pertama : Mi. 5:1-4a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 80:2ac. 3b. 15-16. 18-19
Bacaan Kedua : Ibr. 10:5-10
Bacaan Injil : Luk. 1:39-45
Saat Maria mendapat tugas untuk menjadi ibu Kristus dengan cara ajaib, pastilah ada kegalauan, keraguan dan takut yang meliputi hatinya. Menjalankan tugas besar seperti itu memerlukan kemantapan hati dan keyakinan besar. Iman besar yang perlu dimiliki untuk menjalankan tugas besar.
Maria mengetahui Elisabet saudaranya yang mengandung dengan cara ajaib pula. Mengandung pada masa tua yang secara nalar manusia pasti tidak akan mungkin terjadi. Dalam keadaan demikian, Maria memutuskan untuk berangkat menemui Elisabet. Perjalanan Maria tidaklah mudah, Ia mengalami berbagai kesulitan dalam menempuh perjalanan tersebut. Elisabet menyambut kedatangan Maria dengan sukacita. Keduanya bertemu dengan penuh sukacita. Elisabet merasakan sesuatu ketika mendengar salam dari Maria. Kondisi itu sungguh membuktikan kehamilan Maria betul seperti yang dikatakan Malaikat Gabriel bahwa yang dikandungnya adalah Putra Allah.
Dalam keseharian hidup, kita juga sering mendapat tugas. Tugas dalam pekerjaan, maupun tugas dalam pelayanan Gereja atau ketika akan membangun keluarga. Tugas-tugas tersebut akan menimbulkan kegembiraan sekaligus rasa gentar. Akan lebih baik jika kita mencari referensi dan mencari dukungan dari orang lain yang sudah pernah menjalaninya ataupun yang sedang menjalaninya. Dukungan tersebut membuat kemantapan hati bahwa yang kita lakukan atau yang kita alami akan mungkin dijalankan. Beriman bahwa kita akan mampu melaksanakannya. Dukungan itu juga menjadi suatu konfirmasi bahwa yang kita lakukan adalah benar dan berkenan pada Tuhan.
Marilah kita dalam setiap melakukan hal besar dalam hidup ini, berdoa, berserah pada Tuhan dan mencari referensi dari orang lain yang tepat. Orang yang kita tahu telah atau sedang melakukan hal yang sama dan memang berkenan di hadapan Tuhan. Kunjungan Maria kepada Elisabet adalah hal tepat untuk mendapat dukungan dan referensi, bahwa memang kandungannya ini adalah hal yang benar untuk dijalani dan berkenan kepada Tuhan. Hal ini terlihat dari ucapan Elisabet: ”Sebab, pada saat salammu sampai di telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan” (Luk. 1:44).
Doa:
Ya Tuhan Yang Maha Baik. Pimpinlah kami dalam setiap menerima tugas baru untuk bergantung pada-Mu, dan mendapat referensi dari orang yang sudah terlebih dahulu mendapat tugas serupa dari-Mu. Amin.
Bacaan Pertama : Mi. 5:1-4a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 80:2ac. 3b. 15-16. 18-19
Bacaan Kedua : Ibr. 10:5-10
Bacaan Injil : Luk. 1:39-45
Saat Maria mendapat tugas untuk menjadi ibu Kristus dengan cara ajaib, pastilah ada kegalauan, keraguan dan takut yang meliputi hatinya. Menjalankan tugas besar seperti itu memerlukan kemantapan hati dan keyakinan besar. Iman besar yang perlu dimiliki untuk menjalankan tugas besar.
Maria mengetahui Elisabet saudaranya yang mengandung dengan cara ajaib pula. Mengandung pada masa tua yang secara nalar manusia pasti tidak akan mungkin terjadi. Dalam keadaan demikian, Maria memutuskan untuk berangkat menemui Elisabet. Perjalanan Maria tidaklah mudah, Ia mengalami berbagai kesulitan dalam menempuh perjalanan tersebut. Elisabet menyambut kedatangan Maria dengan sukacita. Keduanya bertemu dengan penuh sukacita. Elisabet merasakan sesuatu ketika mendengar salam dari Maria. Kondisi itu sungguh membuktikan kehamilan Maria betul seperti yang dikatakan Malaikat Gabriel bahwa yang dikandungnya adalah Putra Allah.
Dalam keseharian hidup, kita juga sering mendapat tugas. Tugas dalam pekerjaan, maupun tugas dalam pelayanan Gereja atau ketika akan membangun keluarga. Tugas-tugas tersebut akan menimbulkan kegembiraan sekaligus rasa gentar. Akan lebih baik jika kita mencari referensi dan mencari dukungan dari orang lain yang sudah pernah menjalaninya ataupun yang sedang menjalaninya. Dukungan tersebut membuat kemantapan hati bahwa yang kita lakukan atau yang kita alami akan mungkin dijalankan. Beriman bahwa kita akan mampu melaksanakannya. Dukungan itu juga menjadi suatu konfirmasi bahwa yang kita lakukan adalah benar dan berkenan pada Tuhan.
Marilah kita dalam setiap melakukan hal besar dalam hidup ini, berdoa, berserah pada Tuhan dan mencari referensi dari orang lain yang tepat. Orang yang kita tahu telah atau sedang melakukan hal yang sama dan memang berkenan di hadapan Tuhan. Kunjungan Maria kepada Elisabet adalah hal tepat untuk mendapat dukungan dan referensi, bahwa memang kandungannya ini adalah hal yang benar untuk dijalani dan berkenan kepada Tuhan. Hal ini terlihat dari ucapan Elisabet: ”Sebab, pada saat salammu sampai di telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan” (Luk. 1:44).
Doa:
Ya Tuhan Yang Maha Baik. Pimpinlah kami dalam setiap menerima tugas baru untuk bergantung pada-Mu, dan mendapat referensi dari orang yang sudah terlebih dahulu mendapat tugas serupa dari-Mu. Amin.
Komentar
Posting Komentar