(Renungan) Menjadi Utusan Tuhan
Menjadi Utusan Tuhan
(Twiggy)
(Twiggy)
"Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku agar ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tiba-tiba Tuhan yang kamu cari itu akan datang ke bait-Nya! Utusan perjanjian yang kamu inginkan itu, sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan semesta alam
(Mal. 3:1)
Kalender Liturgi Senin, 23 Desember 2024
Bacaan Pertama : Mal. 3:1-4. 4:5-6
Mazmur Tanggapan : Mzm. 25:4bc-5ab. 8. 9. 10. 14
Bacaan Injil : Luk. 1:57-66
Bacaan Pertama : Mal. 3:1-4. 4:5-6
Mazmur Tanggapan : Mzm. 25:4bc-5ab. 8. 9. 10. 14
Bacaan Injil : Luk. 1:57-66
Pengalaman menjadi peserta dalam kegiatan Kursus Evangelisasi Pribadi di paroki adalah pengalaman tidak terlupakan bagi saya. Pada sesi mengunjungi umat, saya diutus berdua bersama teman satu kelompok untuk mengunjungi seorang ibu lansia. Ibu lansia tersebut sangat senang menerima kunjungan kami, sehingga komunikasi kami berjalan akrab dan lancar. Saya menyadari bahwa tugas utama saya sebagai utusan adalah mendengarkan dengan baik, selain membawa kabar sukacita dan pertobatan. Sejak tugas perutusan tersebut, membawa kabar sukacita dan mengingatkan pertobatan kepada orang lain menjadi kegiatan yang saya gemari. Saya senang bisa menemani dan mendengarkan perjuangan orang lain dalam menjalani kehidupan. Saya pun mendapat manfaat peneguhan iman dengan mendengar pengalaman hidup mereka.
Pada bacaan pertama hari ini tertulis Tuhan mengirimkan utusan untuk mempersiapkan jalan menjelang kedatangan-Nya, yaitu Nabi Elia (Mal. 4:5). Elia akan membuat hati para Bapa berbalik kepada anak-anak-Nya dan hati anak-anaknya berbalik kepada Bapa-Nya. Elia mempersiapkan agar manusia bertobat menjelang kedatangan Tuhan, sehingga ketika Tuhan datang, Tuhan tidak menghukum manusia.
Lukas 1:57-66 menceritakan tentang kelahiran Yohanes. Tuhan memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada Zakharia dan istrinya, Elisabet, yang sudah lanjut usia, sehingga lahirlah Yohanes. Nama Yohanes berarti Tuhan merahmati. Yohanes menjalani perannya sebagai utusan Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus. Yohanes berseru-seru di padang gurun agar manusia bertobat menjelang kedatangan Tuhan Yesus.
Setiap dari kita adalah juga utusan Tuhan. Baptisan yang kita terima merupakan pintu gerbang untuk memasuki tugas perutusan kita. Kita ditugaskan mewartakan kabar sukacita dan mengajak manusia agar terus menerus melakukan pertobatan. Menjelang hari kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, apakah kita menyadari bahwa kita semua adalah utusan-Nya? Apakah kita setia mewartakan kabar sukacita dan pertobatan?
Doa:
Tuhan Yang Maha Rahim, kami kadang tidak menyadari bahwa kami pun diutus untuk menjadi pembawa damai, berkat dan rahmat bagi dunia. Menjelang hari kelahiran-Mu, mampukan kami untuk memperteguh kembali peran kami sebagai utusan Tuhan. Amin.
Tuhan Yang Maha Rahim, kami kadang tidak menyadari bahwa kami pun diutus untuk menjadi pembawa damai, berkat dan rahmat bagi dunia. Menjelang hari kelahiran-Mu, mampukan kami untuk memperteguh kembali peran kami sebagai utusan Tuhan. Amin.
Komentar
Posting Komentar