(Renungan) Percayakah Aku akan Penyertaan-Mu?

Percayakah Aku akan Penyertaan-Mu?
(Irene Sri Handayani)


Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
(Luk. 1:38)


Kalender Liturgi Jumat, 20 Desember 2024
Bacaan Pertama : Yes. 7:10-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 24:1-2. 3-4ab. 5-6
Bacaan Injil : Luk. 1: 26-38


Pada sebuah gedung yang terbakar, terdapat seorang anak perempuan yang menangis ketakutan dekat jendela di lantai dua. Sementara itu, api sudah memenuhi lantai satu. Banyak orang yang melihat anak itu tetapi mereka tidak dapat membantu. Tiba-tiba terdengar suara seorang ibu yang berteriak: “Ani sayang, melompatlah nak, ayah ada di bawah!” Seketika hilang rasa takut Ani kecil dan melompat keluar dari jendela karena ia percaya, ayahnya akan menolongnya. Sungguh benar, Ani melompat dan jatuh dalam pelukan ayahnya.

Ada gadis lain dalam bacaan Injil hari ini yaitu Maria, yang mempunyai kepercayaan yang tak tergoyahkan kepada ayah surgawinya, Allah Bapa. Bapa menyampaikan rencana keselamatan-Nya untuk umat manusia kepada Maria melalui malaikat. Maria terkejut karena Maria tidak mengerti seluruh rencana Bapa terhadap dirinya, tetapi ia pasrah dengan menjawab: "Terjadilah padaku menurut perkataanmu."

Tuhan menyertai Maria dalam seluruh hidupnya. Dia tidak pernah membiarkan Maria sendirian dalam mengarungi hidupnya. Kehadiran-Nya dalam peristiwa-peristiwa hidup Maria, menyebabkan Maria tidak takut menjalani panggilannya sebagai hamba Tuhan. Kepercayaan Maria akan kasih karunia Tuhan, membuatnya dapat ambil bagian dalam aneka peristiwa keselamatan yang dilakukan oleh Yesus Putranya.

Tuhan memilih kita masing-masing untuk aneka tugas panggilan yang dipercayakan-Nya kepada kita. Kadang tugas panggilan itu terasa berat dan kita merasa tidak mampu menjalankannya. Ya, itu karena kita kurang beriman. Iman yang kita punya tidak berkembang, sehingga timbul kecemasan. Sebagai manusia kita memang tidak sempurna, tetapi kita dapat berjuang menuju pada kesempurnaan dengan memohon kepada-Nya. Dengan perantaraan Bunda Maria, kita semakin berpasrah diri kepada Dia yang memanggil dan memilih kita untuk beriman kepada-Nya.

Satu hal yang pasti, yang dapat kita teladani dari Maria ialah imannya yang teguh kepada Tuhan, sehingga ia selalu percaya akan penyertaan Tuhan. Marilah masing-masing dari kita merenungkan dalam hati: “Percayakah aku akan penyertaan-Mu Tuhan?”

Doa:
Allah Bapa penuh kasih, terima kasih atas penyertaanMu dalam hidup kami. Tambahkanlah iman kami kepada-Mu agar dapat selalu beriman seperti Maria, Bunda Putra-Mu. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah