(Renungan) Rencana Keselamatan Allah

Rencana Keselamatan Allah
(Ign. Hardjo SL.)


Jadi seluruhnya ada empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, empat belas keturunan dari pembuangan Babel sampai Kristus. 
(Mat. 1:17)


Kalender Liturgi Selasa, 17 Desember 2024
Bacaan Pertama : Kej. 49:2. 8-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 72:1-2. 3-4b. 7-8. 17
Bacaan Injil : Mat. 1:1-17

Ketika kita membaca perikop ini mungkin terasa membosankan dan tidak menarik. Kita dihadapkan dengan daftar silsilah. Ada 46 tokoh dalam perikop pertama Injil Matius ini. 14 keturunan dari Abraham sampai Daud. 14 keturunan dari Daud sampai pembuangan Babel, dan 14 keturunan dari pembuangan Babel sampai Yesus. Kalau diperhatikan nenek moyang Yesus ini mempunyai kepribadian dan pengalaman spritualitas yang berbeda beda. Beberapa merupakan pahlawan iman, seperti Abraham dan Daud. Sebagian lagi kehidupannya jahat, seperti Abia dan Manasye. Sebagian lagi orang biasa. 

Dari sini saya melihat bahwa rencana Allah tidak dibatasi oleh kegagalan dan dosa manusia. Penggenapan rencana Allah melalui Yesus tidak tergantung pada bersih atau tidaknya, maupun terhormat atau tidaknya seseorang dalam masyarakat.

Saya jadi membayangkan silsilah keluarga saya. Dari mulai kakek dan nenek saya. Mereka hanya pedagang toko kelontong kecil. Mereka berdua adalah budhis. Hidup keagamaan mereka juga biasa saja. Dari keduanya lahir 11 orang anak. Masing masing dari mereka mempunyai karakter dan pekerjaan yang berbeda. Anak-anak yang mereka lahirkan pun berbeda kepribadiannya. Agama yang dianut mereka juga berbeda-beda. Mayoritas dalam keluarga besar saya bukan kristiani; sehingga banyak pengajaran non-kristiani, yaitu budhis, yang kami dapat dari orang tua ketika kami anak-anak. Namun semua itu tidak membatasi kami untuk menjadi Katolik. Beberapa dari anak-anak yang lahir dari 11 orang itu beragama Katolik, termasuk saya. Saya percaya menjadi Katolik adalah rencana Allah bagi saya, melalui liku-liku kejadian yang tidak mudah. Saya bisa mempunyai kerinduan untuk menjadi umat-Nya adalah karena kemurahan-Nya.

Merefleksikan silsilah Yesus dan silsilah keluarga saya, saya percaya keselamatan bagi hidup kita tidak berdasarkan siapakah kita, bagaimanakah masa lalu kita, dan apa pekerjaan kita. Semuanya berasal dari rencana Allah bagi kita. Yang diperlukan adalah kesiapan dan kerelaan kita untuk dipakai sebagai alat untuk kemuliaan-Nya.

Doa:
Allah Bapa di surga, saya bersyukur atas rencana-Mu menjadikan saya umat-Mu. Saya boleh mengenal-Mu melalui peristiwa yang terjadi dalam hidup saya. Engkau tidak melihat silsilah keluarga saya, juga pekerjaan maupun status saya dalam masyarakat. Amin.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah