(Renungan) Siapa Antikristus?

Siapa Antikristus? 
(Sylvia M. Djatisutikno)


Anak-anak, inilah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar bahwa antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Dari hal inilah kita mengetahui bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhir. 
(1Yoh. 2: 18)


Kalender Liturgi Selasa, 31 Desember 2024
Bacaan Pertama : 1Yoh. 2:18-21
Mazmur Tanggapan : Mzm. 96:1-2. 11-12. 13
Bacaan Injil :Yoh. 1:1-18


Dalam Surat Pertama Rasul Yohanes yang kita baca hari ini, membahas tentang kedatangan antikristus. Siapakah yang dimaksud antikristus? 

Pertama, antikristus adalah seorang yang menyangkal atau menolak Yesus sebagai Kristus, Mesias, Allah, dan Tuhan. Ia tidak mengakui keilahian Yesus. "Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Inilah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak." (lih. 1Yoh. 2:22, 4:3, 2Yoh. 1:7).

Kedua, antikristus mengajarkan ajaran palsu. Menyebarkan ajaran sesat yang bertentangan dengan Injil. (lih. 2Ptr. 2:1). Misalnya, mereka mengatakan Yesus bukanlah Allah, Yesus hanyalah manusia biasa. Juga menyangkal/menolak bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan.

Ketiga, antikristus adalah sosok yang membawa banyak orang kepada pemberontakan terhadap Tuhan, menjauh dari Tuhan dengan hidup dalam dosa (lih. 2Tes. 2:10).

Saya teringat kisah seorang pria kaya yang sangat sukses. Ia tidak percaya kepada Yesus Kristus. Katanya, “Kesuksesan dan keberhasilan saya, bukan karena bantuan Yesus, melainkan hasil kerja keras dan usahaku setiap hari. Aku juga bisa menciptakan kebahagiaanku sendiri.”

Pria tersebut menghabiskan waktunya dengan menjalani hidup dengan bergelimang dosa. Namun, suatu hari ia divonis menderita kanker otak. Ia berusaha mencari kesembuhan dengan mengunjungi berbagai dokter, tetapi penyakitnya tidak kunjung sembuh. 

Di tengah keputusasaannya, seorang teman mengajaknya untuk berdoa. Dalam doa tersebut, ia merasakan Tuhan menyapanya. Perlahan, ia mulai menyadari bahwa hanya Tuhan yang dapat menyelamatkannya. Ia pun memahami bahwa harta melimpah yang dimilikinya tidak lagi berarti apa-apa. Sejak saat itu, cara pandangnya berubah. Ia mulai rajin berdoa dan menaruh kepercayaannya kepada Tuhan. Ia merasakan damai dan sukacita yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Akhirnya, ia meninggal dunia dalam keadaan bahagia, dengan hati yang penuh kedamaian.

Doa: 
Bapa, kiranya semakin banyak orang mengerti secara hati nurani; hanya Yesus, sebagai Allah yang benar. Juga mengerti bahwa hanya Yesus yang dapat membebaskan semua manusia dari dosa dan menyelamatkan semua jiwa yang berharap pada-Nya dari neraka. Bapa, kami juga mohon kiranya Engkau terus menjaga kami supaya tetap setia, taat dan terus melekat kepadaMu. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah