(Renungan) Telah Lahir Sang Cinta

Telah Lahir Sang Cinta
(Hiyanto Mulia)


“Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran”
(Yoh.1:14)


Kalender Liturgi Rabu, 25 Desember 2024
Hari Raya Natal
Bacaan Pertama : Yes. 52:7-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 98:1. 2-3ab. 3cd-4. 5-6
Bacaan Injil : Yoh. 1:1-18


Di tengah hiruk-pikuk kota, Natal hadir menyulap gedung-gedung tinggi dengan kilauan lampu dan pohon Natal besar di mal-mal. Lagu Natal menggema, baik di kafe maupun di toko-toko; menghangatkan hati para pejalan kaki yang mendengarnya dalam kesejukan malam. Di tengah keramaian ini, ada kedamaian yang meresap, sebuah keajaiban Natal yang menghubungkan setiap hati dengan cinta dan harapan baru.

Telah lahir Sang Cinta dari surga, menyelimuti bumi dengan sukacita yang tak tertandingi. Sukacita ini hadir bukan hanya dalam pertemuan hangat bersama keluarga dan sahabat, atau pesta yang meriah. Bukan pula dengan hadiah-hadiah yang kita terima, bonus, ataupun liburan yang penuh tawa. Sukacita ini jauh lebih dalam, menembus batas waktu dan ruang. Di balik setiap senyum dan cahaya lilin yang berpendar, ada kasih Ilahi yang datang menyapa, membawa damai dan harapan baru bagi jiwa yang rindu.

Yohanes membicarakan Allah yang menyapa manusia dalam diri Putera-Nya, Yesus Kristus. Dialah Immanuel, Allah beserta kita. Natal pun hadir memberi kita kekuatan, penghiburan, dan harapan untuk tetap tabah dan setia dalam menghadapi hidup. Natal mengajak kita merenung, memperbarui diri, dan merayakan kelahiran baru sebagai anak-anak Allah, yang ditebus dan dibebaskan, hidup penuh tanggung jawab dalam kasih-Nya. 

Tuhan datang sebagai terang dan terang itu bersinar dalam kegelapan, sehingga kegelapan tidak akan menguasainya. Maka, semoga kita pun selalu menjadi terang dalam hidup ini berkat firman-Nya yang sudah menjadi manusia dan tinggal di antara kita.

Di depan bayi Natal yang terbaring damai, kita datang bersujud. Si kaya boleh jadi meminta sesuatu yang tidak terdapat pada harta kekayaannya. Sementara si miskin datang meminta sesuatu untuk mengatasi kemiskinannya. Orang yang putus asa datang untuk mencari jalan baru dan yang tertindas datang untuk mendapat ke lapangan hati. Kita mengalami dan merayakan bahwa Allah dekat dengan kita. Ia adalah Sabda yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Selamat pesta Natal!

Doa: 
Ya Yesus, Engkau adalah Sang Terang dan Sang Cinta yang telah datang pada kami. Bimbinglah kami dengan terang-Mu, sehingga kami pun mampu menjadi pembawa terang-Mu dan menjadi terang dalam hidup ini. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah