(Renungan) Ada Kuasa dalam Kata

Ada Kuasa dalam Kata
(Emilia Sulistyo) 


Yesus membentaknya, “Diam! Keluarlah dari dia!”
(Mrk. 1:25)


Kalender Liturgi Selasa, 14 Januari 2025
Bacaan Pertama : Ibr. 2:5-12
Mazmur Tanggapan : Mzm. 8:2a. 5. 6-7. 8-9
Bacaan Injil : Mrk. 1:21b-28


Kehadiran Yesus di rumah ibadat Kapernaum membuat orang-orang takjub karena perkataan-Nya penuh kuasa (bdk. Luk. 4:32). Yesus mengajar dengan otoritas yang berbeda dari pemimpin agama lainnya (bdk. Mat. 7:28-29). Ketika Ia menghardik roh jahat yang merasuki seseorang, roh itu mengenali identitas-Nya sebagai Yang Kudus dari Allah dan taat kepada-Nya. Kejadian itu membuat orang banyak bertanya-tanya, "Apakah ini ajaran baru yang disertai kuasa? Kuasa dalam kata-kata."

Kita pun memiliki kuasa dalam kata-kata yang kita ucapkan. Buku The Law of Attraction karya Rhonda Byrne (2006) menginspirasi saya untuk mengubah pola pikir, khususnya dalam memilih kata-kata positif. Sejak kecil saya dibesarkan dalam lingkungan yang dipenuhi larangan dan kata-kata ancaman. Setiap larangan diiringi kata-kata negatif seperti “Jangan duduk depan pintu, nanti setan lewat!” atau “Jangan gunting kuku malam-malam, nanti orang tua meninggal!” 

Saat berusia 16 tahun, saya belajar menyetir mobil dan meminta izin pergi ke supermarket di dalam kompleks perumahan. Namun mama berkata, “Awas, nanti nabrak!” Dan benar saja, saya menabrak mobil bak terbuka. Oleh karena itu saya bertekad untuk menggunakan kata-kata positif kepada anak-anak saya. Jika ingin melarang mereka berlari, saya berkata “Ayo, jalan pelan-pelan!”

Kata-kata memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku. Dalam Neuro-Linguistic Programming (NLP), diajarkan teknik untuk mengubah keyakinan atau persepsi negatif menjadi lebih positif. Prinsip ini dapat menjadi sarana dan manfaat yang diperoleh melalui kedekatan dengan firman Tuhan. Perkataan Yesus adalah roh dan hidup (Yoh. 6:63b), mempunyai kuasa mengubah keyakinan dan perilaku menjadi positif, menumbuhkan iman, membawa kedamaian serta memberi pengharapan dan pemulihan bagi jiwa yang lelah.

Mari kita melatih kepekaan terhadap firman Tuhan! Apa yang ingin Tuhan katakan kepada kita setiap hari melalui bacaan Kitab Suci? Firman Tuhan yang kita renungkan, tuliskan dan katakan, mempunyai kuasa dalam mengubah hidup kita. Semoga dengan demikian, relasi dengan orang-orang terdekat pun menjadi lebih baik karena kita sanggup menggunakan kata-kata dengan bijak.

Doa:
Tuhan Yesus Kristus, mampukan kami menggunakan kata-kata yang mempunyai kuasa untuk kebaikan diri kami maupun orang-orang di sekitar kami. Roh-Mu menyertai kami sekarang dan sepanjang masa. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah