(Renungan) Benih yang Tumbuh

Benih yang Tumbuh 
(Titus Sj.)


Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: Seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu bertunas dan tumbuh, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.” 
(Mrk. 4:26-27)


Kalender Liturgi Jumat, 31 Januari 2025
Bacaan Pertama : Ibr. 10:32-39
Mazmur Tanggapan : Mzm. 37:3-4. 5-6. 23-24. 39-40
Bacaan Injil : Mrk. 4:26-34


Anak perempuan itu dengan wajah yang sangat gembira, berlari kecil menghampiri oma yang baru turun dari mobil. Sambil menarik tangan oma, “Oma, ayo sini! Lihat, sudah bertumbuh dan berbuah!” Di hadapan oma ada tanaman setinggi  80 cm. Daun-daunnya banyak dan besar, dan ada sebuah terong lumayan besar menggantung. Oma takjub, “Ini dari biji yang kamu perlihatkan ke oma tiga bulan lalu? Wow...” 

Oma terkenang kejadian tiga bulan lalu saat ia terakhir mengunjungi cucunya. Saat itu cucunya baru pulang sekolah dan bergegas menghampirinya sambil menunjukkan sesuatu. “Oma, aku dapat tugas menanam biji ini. Kata bu guru, biji ini seperti sebuah janji. Ini akan bertumbuh kalau aku rajin menyirami.” celoteh cucunya dengan sedikit terbata, maklum baru usia 5 tahun. Oma ingat saat itu ia berpesan, “Tugas yang menarik ya. Jangan lupa cucu berdoa kepada Tuhan Yesus agar biji ini dapat bertumbuh dan berbuah!”

Bacaan Injil hari ini terdiri dari dua perikop pendek. Tuhan Yesus hendak memberi gambaran tentang Kerajaan Allah kepada pendengar-Nya yang berasal dari kalangan petani. Maka Ia menggunakan perumpamaan tentang benih atau biji yang ditabur dan keesokkan harinya biji ini sudah menjelma menjadi suatu tanaman besar. Juga perumpaman tentang biji sesawi yang sangat kecil, namun ketika sudah bertumbuh, berubah menjadi sangat  besar melebihi tanaman sayur lainnya.

Pertumbuhan benih itu terjadi tanpa sepengetahuan penaburnya dan tanpa pengaruh si penabur sama sekali. Pertumbuhan itu terjadi secara rahasia namun pasti dan tidak dapat dihalang-halangi atau dipercepat. Demikianlah Kerajaan Allah yang hadir dalam karya Yesus. Orang tidak menyadari dan tidak mengetahui bahwa Kerajaan Allah itu hadir. Allah sendirilah yang bekerja dalam proses kehadiran Kerajaan Allah ini dan manusia tidak dapat mempengaruhi kedatangan-Nya.

Seperti cucu sang oma, kita cukup berdoa dan menyirami iman kita dengan rajin ikut Ekaristi, aktif menggereja, dan berbagi kepada sesama yang miskin dan tersisih. Maka Kerajaan Allah akan tersedia untuk kita.

Doa:
Bapa Surgawi, utuslah Roh Kudus-Mu untuk mencerahkan aku, akan hal Kerajaan Allah ibarat pengalaman petani yang menabur benih di tanah. Semoga aku semakin dicerahkan tentang benih Kerajaan Allah. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia