(Renungan) Ketika Niat Baik Diuji
Ketika Niat Baik Diuji
(Laurentia Linda)
(Laurentia Linda)
Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosa-dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tikarmu dan berjalanlah?
(Mrk. 2:9)
Kalender Liturgi Jumat, 17 Januari 2025
Bacaan Pertama : Ibr. 4:1-5,11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 78:3-4bc. 6c. 7-8
Bacaan Injil : Mrk. 2:1-12
Bacaan Pertama : Ibr. 4:1-5,11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 78:3-4bc. 6c. 7-8
Bacaan Injil : Mrk. 2:1-12
Beberapa waktu yang lalu, ada seorang korban penyiraman air keras oleh eks teman kerja; mengakibatkan luka bakar parah di bagian mata dan berisiko kebutaan. Lalu ada seorang pekerja sosial yang aktif di media sosial, mencoba membantu dengan menggalang dana supaya si korban bisa berobat dan mendapat kesembuhan. Akhirnya, sang pekerja sosial berhasil menggalang dana dalam jumlah besar. Namun, karena kesalahpahaman, kecurigaan dan kurangnya komunikasi, bantuan yang sejatinya bertujuan baik; berakhir dengan saling menuntut dan melapor.
Dalam Injil hari ini ada dua poin penting yang bisa kita ambil sebagai bahan pelajaran hidup. Pertama, mengenai empat orang yang membawa orang lumpuh kepada Yesus untuk disembuhkan dengan cara menurunkannya lewat atap. Cerita di atas dengan Injil hari ini, menempuh cara yang berbeda tapi sama niatnya; sama-sama ingin menolong orang yang sakit untuk mendapatkan kesembuhan. Bagaimana sikap kita, jika niat baik kita menolong orang dipertanyakan? Besar peluangnya niat baik kita diuji atau malah dimanfaatkan, baik oleh penerima kebaikan maupun oleh orang yang terlibat di dalamnya. Semoga walaupun mengundang risiko, setiap kita tidak kehilangan kemauan dan ketulusan untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan kita.
Kedua, Yesus bertanya kepada ahli Taurat, “Manakah lebih mudah, mengampuni atau membuat mukjizat?“ Bagi Yesus, dua-duanya tentu saja mudah. Bagi kita sebagai murid Yesus, tentu saja kelihatannya mengampuni lebih mudah, karena kita tidak bisa membuat mukjizat. Namun, dalam hal yang paling mudah pun kita sulit melakukannya, padahal dengan memberikan pengampunan kita tidak kehilangan apa pun. Sebaliknya, kita mendapatkan rasa lega, tenang dan damai; mendapatkan kesembuhan dari luka di hati. Kita juga mendapatkan kembali saudara kita yang semula tidak kita sukai atau bahkan kita benci; dan mendapat pengampunan dari Tuhan.
Semoga kita semua bisa belajar dari bacaan Injil hari ini, agar kehidupan kita selalu dilimpahi kerahiman Ilahi, dan dalam kepenuhan cinta dengan sesama.
Doa:
Bapa, semoga kami tetap berani dan tulus menolong orang dan mengampuni sesama, walaupun banyak risikonya. Amin.
Bapa, semoga kami tetap berani dan tulus menolong orang dan mengampuni sesama, walaupun banyak risikonya. Amin.
Komentar
Posting Komentar