(Renungan) Pengorbanan yang Menyelamatkan

Pengorbanan yang Menyelamatkan
(Francisca Kurniawati) 


demikian pula Kristus hanya satu kali saja dipersembahkan untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya untuk kedua kalinya bukan untuk menanggung dosa, tetapi untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
(Ibr. 9:28)

Kalender Liturgi Senin, 27 Januari 2025
Bacaan Pertama : Ibr. 9:15.24-28
Mazmur Tanggapan: Mzm. 98:1. 2-3ab. 3cd-4. 5-6
Bacaan Injil : Mrk. 3:22-30

Saya bangga dan bersyukur sebagai orang Katolik, karena memiliki Sakramen Ekaristi yang bisa saya terima minimal 1 kali seminggu. Lebih bersyukur lagi, apabila saya bisa menerima Ekaristi setiap hari. Waktu saya masih kecil, saya senang mengikuti Ekaristi karena khotbah romo yang lucu, seru dan tidak membosankan. Namun, setelah saya memahami Ekaristi itu sendiri, terlepas dari faktor romo dan lain-lain; saya merasakan kerinduan untuk bertemu Kristus dalam Ekaristi.

Dalam Ekaristi, saya mengenang kembali pengorbanan Kristus yang wafat di kayu salib untuk menebus dosa-dosa semua orang termasuk dosa saya. Saya kadang bisa menangis terharu karena merasakan cinta Tuhan yang begitu besar untuk saya, orang berdosa ciptaan-Nya yang ingin diselamatkan-Nya. Melalui Ekaristi, saya memperoleh kekuatan dari salib Kristus untuk menghadapi tantangan, rintangan dan penderitaan dalam hidup saya. Bagi saya, Ekaristi adalah sumber hidup dan energi saya, seperti handphone yang perlu di charge supaya bisa “on” terus dan tidak mati. Ekaristi menguatkan keyakinan iman saya bahwa Kristuslah satu-satunya sumber keselamatan, jaminan keselamatan yang kita nantikan kedatangannya kembali untuk membawa kita ke rumah Bapa-Nya di surga. 

Dalam suratnya kepada umat Ibrani, Rasul Paulus ingin memberikan kekuatan kepada orang Kristen Yahudi untuk bisa mempertahankan imannya di tengah tekanan dan berbagai penderitaan yang disebabkan oleh orang Yahudi non-Kristen. Paulus menegaskan bahwa Yesus adalah Imam Agung yang melebihi malaikat dan dengan percaya kepada Yesus, maka kita akan diselamatkan oleh iman kepada Kristus. Yesus melalui kurban salib-Nya akan menyelamatkan kita semua untuk memperoleh hidup yang kekal seperti yang dijanjikan-Nya. 

Bagaimana tanggapan kita? Sudahkah kita sungguh menyadari pengorbanan Kristus yang wafat di salib untuk menyelamatkan kita? Atau saat ini kita ingin lari dari Kristus, saat derita dan salib menimpa kita? Pandanglah salib-Nya untuk bisa memperoleh kekuatan yang akan memampukan kita memanggul salib hidup kita dan berjalanlah bersama-Nya. Percayalah, jalan salib Kristus adalah jalan keselamatan menuju hidup kekal.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas anugerah Ekaristi yang Kau nyatakan sebagai peringatan akan  wafat-Mu di salib untuk menebus dosa-dosa kami. Aku mau menghayati pengorbanan-Mu dan memandang salib-Mu sebagai sumber rahmat Ilahi yang memampukan kami untuk hidup mengikuti-Mu sebagai jalan menuju hidup kekal. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia