(Renungan) Sabda-Mu: Pelita Bagi Langkahku dan Cahaya Bagi Jalanku

Sabda-Mu: Pelita Bagi Langkahku dan Cahaya Bagi Jalanku  
(Yoseph dan Caroline Pandisurya)


Lalu Yesus berkata kepada mereka, ”Mungkinkah orang membawa pelita supaya diletakkan di bawah tempayan atau di bawah tempat tidur? Bukankah supaya diletakkan di atas kaki pelita?”
(Mrk. 4:21)


Kalender Liturgi Kamis, 30 Januari 2025
Bacaan Pertama : Ibr. 10:19-25
Mazmur Tanggapan : Mzm. 24:1-2. 3-4ab. 5-6
Bacaan Injil : Mrk. 4:21-25


Menurut KBBI, pelita berarti cahaya atau penerang. Pelita juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang membuat terang atau cerah. Gantang: satuan ukuran isi atau takaran yang setara dengan 3,125 kg.

Yesus memberikan perumpamaan ini agar kita semua yang telah mendengarkan firman Tuhan menjadi pembawa terang kepada orang lain, melalui kata dan tindakan. Firman Tuhan bukan hanya untuk kepentingan kita saja, melainkan untuk orang lain juga. Ada tanggung jawab bagi kita untuk menyebarkan firman Tuhan, sehingga semakin menjangkau banyak orang. Yesus juga mau menyadarkan kita akan arti kehadiran kita di dunia. Gunakan kesadaran ini untuk berbuat baik dan menyebarkan terang firman-Nya.

Dalam íce breaking di suatu rekoleksi kantor, romo pembimbing memberikan semua orang tugas ‘menilai’ peserta lain. Nilai 1 = belum kenal, Nilai 2 = sekedar tahu nama, Nilai 3 = tahu nama dan tempat tinggal, Nilai 4 = nilai 3 plus pernah main dan makan bersama, Nilai 5 = kegiatan nilai 4 dilakukan minimal sekali per minggu. 

Dari 25 peserta, penulis mencantumkan nilai untuk peserta lain mayoritas nilai 3, hanya 3 orang yang penulis beri nilai 4, dan hanya 1 yang bernilai 5. 

Romo berkata: “Bagaimana mau jadi terang kalau masih banyak nilai 1 dan 2? Nilai 3 dan 4 juga menunjukkan terang anda masih ‘pilih-pilih’, syukur kalau tidak redup." 

Romo mengajak semua peserta untuk mengenal orang di sekitar kita dengan nilai 5. Mengenal lebih dalam, bisa sharing iman, saling menguatkan, menghibur juga mungkin menyadarkan orang-orang di sekitar yang kita kenal.

Bagaimana tanggapan kita atas ajakan Yesus untuk membuat terang firman Tuhan terlihat dan menjangkau banyak orang?

Tentu saja sebagai anak-anak Allah kita mau. Mulailah dari sekarang dengan hal-hal yang kecil sekalipun!

Doa: 
Tuhan, tolong kami agar menjadi pelita dalam arti sesungguhnya, tidak disembunyikan, tidak diukur-ukur dan memilih-milih, melainkan menyala terang bagi sebanyak mungkin orang. Amin. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia