(Renungan) Berbahagialah Kamu jika karena DIA Kamu Dibenci
Berbahagialah Kamu jika karena Dia Kamu Dibenci
(Is Susetyaningtyas)
Kalender Liturgi Minggu, 16 Februari 2025
Bacaan Pertama : Yer. 17:5-8
Mazmur Tanggapan : Mzm. 1:1-2. 3. 4. 6
Bacaan Kedua : 1Kor. 15:12. 16-20
Bacaan Injil : Luk. 6:17. 20-26
Setelah memanggil kedua belas murid-Nya, Yesus mengajar banyak orang ungkapan bahagia. Yang miskin, lapar, dan menangis akan beroleh Kerajaan Allah, dipuaskan, dan tertawa. Sedangkan yang dibenci karena Dia akan mendapat upah besar di surga. Yesus mengatakan pula bahwa hal demikian sudah dialami para nabi dahulu. Memang, di Perjanjian Lama ditemukan banyak kisah nabi yang menderita namun pada akhirnya dibenarkan Allah. Karenanya, kematian Yesus yang mengerikan tidak menyurutkan iman para murid, meski konsekuensinya: Petrus disalib terbalik, Stefanus dirajam, Paulus dipenggal kepalanya, juga Onesimus, yang pestanya kita peringati hari ini, dibunuh.
Onesimus, adalah pelayan Filemon yang berlaku curang kepadanya, lalu lari ke Roma. Di sana ia bertemu Paulus yang mengajarkan kebenaran iman Kristiani, membaptisnya, dan menjadikannya pengikut Yesus. Perubahan Onesimus membuat Paulus meminta Filemon agar menerimanya kembali. Kasih dan kebaikan Paulus menggugah Onesimus menjadi murid Yesus yang baik. Ia kemudian menjadi pengkotbah dan penyebar iman Kristiani. Banyaknya orang yang dipermandikan membuatnya ditangkap, disiksa, dan dipaksa untuk menyembah dewa-dewi Romawi. Karena menolak, tangan dan kakinya dipotong, lalu dirajam hingga mati secara mengerikan.
Menjadi murid Yesus memang tidak mudah. Meski dalam skala sangat mikro aku juga mengalami ketika dipilih sebagai ketua RT, setelah pensiun dari anggota dewan paroki. Banyak yang tidak suka adanya orang Kristiani ikut menjadi pengurus RT. Anehnya yang melakukan protes bukan warga RT-ku tapi warga RT lain. Beruntung ketua RW tidak meladeni mereka. Dia dan para pengurus lain merasa nyaman bekerjasama denganku. Aku juga memang berniat melayani, termasuk menggunakan uang operasional sesuai peruntukannya.
Aku bersyukur Bapak Uskup memberikan perhatian kepada warga Gereja yang menjadi pelayan masyarakat ini. Setahun sekali kami misa bersama Uskup. Pertemuan itu dan bacaan hari ini menguatkan aku untuk terus berjuang menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat yang heterogen. Bersama Yesus dan belajar dari para Rasul, martir, dan orang kudus aku percaya aku akan dimampukan.
Doa:
Ya Tuhan Yesus, memanggul salib kehidupan kami sendiri dan bersaksi tentang Engkau adalah konsekuensi menjadi murid dan mengikuti jalan-Mu. Kami menyadari bahwa hal itu sungguh tidak mudah; tetapi para rasul, Santo Santa, dan orang-orang kudus sudah menunjukkan bahwa hal itu bukan sesuatu yang mustahil. Berilah kami sedikit saja kekuatan agar kami mampu melakukan sesuatu yang baik, bagi lingkungan masyarakat di sekitar kami, juga meskipun mereka tidak berlaku baik kepada kami. Semoga perbuatan baik itu boleh menjadi pujian bagi nama-Mu. Terpujilah Engkau yang meraja dalam hati kami dan hati banyak orang, sekarang dan selama-lamanya. Amin.
(Is Susetyaningtyas)
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. (Luk. 6:22)
Kalender Liturgi Minggu, 16 Februari 2025
Bacaan Pertama : Yer. 17:5-8
Mazmur Tanggapan : Mzm. 1:1-2. 3. 4. 6
Bacaan Kedua : 1Kor. 15:12. 16-20
Bacaan Injil : Luk. 6:17. 20-26
Setelah memanggil kedua belas murid-Nya, Yesus mengajar banyak orang ungkapan bahagia. Yang miskin, lapar, dan menangis akan beroleh Kerajaan Allah, dipuaskan, dan tertawa. Sedangkan yang dibenci karena Dia akan mendapat upah besar di surga. Yesus mengatakan pula bahwa hal demikian sudah dialami para nabi dahulu. Memang, di Perjanjian Lama ditemukan banyak kisah nabi yang menderita namun pada akhirnya dibenarkan Allah. Karenanya, kematian Yesus yang mengerikan tidak menyurutkan iman para murid, meski konsekuensinya: Petrus disalib terbalik, Stefanus dirajam, Paulus dipenggal kepalanya, juga Onesimus, yang pestanya kita peringati hari ini, dibunuh.
Onesimus, adalah pelayan Filemon yang berlaku curang kepadanya, lalu lari ke Roma. Di sana ia bertemu Paulus yang mengajarkan kebenaran iman Kristiani, membaptisnya, dan menjadikannya pengikut Yesus. Perubahan Onesimus membuat Paulus meminta Filemon agar menerimanya kembali. Kasih dan kebaikan Paulus menggugah Onesimus menjadi murid Yesus yang baik. Ia kemudian menjadi pengkotbah dan penyebar iman Kristiani. Banyaknya orang yang dipermandikan membuatnya ditangkap, disiksa, dan dipaksa untuk menyembah dewa-dewi Romawi. Karena menolak, tangan dan kakinya dipotong, lalu dirajam hingga mati secara mengerikan.
Menjadi murid Yesus memang tidak mudah. Meski dalam skala sangat mikro aku juga mengalami ketika dipilih sebagai ketua RT, setelah pensiun dari anggota dewan paroki. Banyak yang tidak suka adanya orang Kristiani ikut menjadi pengurus RT. Anehnya yang melakukan protes bukan warga RT-ku tapi warga RT lain. Beruntung ketua RW tidak meladeni mereka. Dia dan para pengurus lain merasa nyaman bekerjasama denganku. Aku juga memang berniat melayani, termasuk menggunakan uang operasional sesuai peruntukannya.
Aku bersyukur Bapak Uskup memberikan perhatian kepada warga Gereja yang menjadi pelayan masyarakat ini. Setahun sekali kami misa bersama Uskup. Pertemuan itu dan bacaan hari ini menguatkan aku untuk terus berjuang menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat yang heterogen. Bersama Yesus dan belajar dari para Rasul, martir, dan orang kudus aku percaya aku akan dimampukan.
Doa:
Ya Tuhan Yesus, memanggul salib kehidupan kami sendiri dan bersaksi tentang Engkau adalah konsekuensi menjadi murid dan mengikuti jalan-Mu. Kami menyadari bahwa hal itu sungguh tidak mudah; tetapi para rasul, Santo Santa, dan orang-orang kudus sudah menunjukkan bahwa hal itu bukan sesuatu yang mustahil. Berilah kami sedikit saja kekuatan agar kami mampu melakukan sesuatu yang baik, bagi lingkungan masyarakat di sekitar kami, juga meskipun mereka tidak berlaku baik kepada kami. Semoga perbuatan baik itu boleh menjadi pujian bagi nama-Mu. Terpujilah Engkau yang meraja dalam hati kami dan hati banyak orang, sekarang dan selama-lamanya. Amin.
Komentar
Posting Komentar