(Renungan) Jadilah Manusia yang Arif Bijaksana
Jadilah Manusia yang Arif Bijaksana
(Selamat Sunarjo)
(Selamat Sunarjo)
Tuhan memenuhi dia dengan pengetahuan yang arif dan menunjukkan kepadanya mana yang baik dan mana yang jahat.
(Sir. 17:7)
Kalender Liturgi Sabtu, 1 Maret 2025
Bacaan Pertama : Si.r 17:1-15
Mazmur Tanggapan : Mzm. 103:13-14. 15-16. 17-18a
Bacaan Injil : Mrk. 10:13-16
Sirakh memberikan gambaran bagaimana manusia diciptakan sesuai dengan citra Allah. Seperti yang dituliskan dalam kisah penciptaan manusia dalam Kej. 1:27: Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa kita semua diciptakan dengan kebijaksanaan, kemampuan membedakan yang baik dan yang jahat, serta panggilan untuk berbuat baik bagi sesama. Namun, sudahkah kita menjalankan panggilan ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
Pada bulan Agustus 2024, saya mengikuti ajakan seorang yang baru saya kenal di Instagram untuk bergabung dalam sebuah grup WhatsApp yang membahas cara berinvestasi finasial secara baik dan terukur, agar memperoleh hasil yang maksimal. Orang tersebut mengaku sebagai ahli di bidang investasi. Akhirnya pada pertengahan Oktober 2024, saya memutuskan untuk berinvestasi dalam mata uang crypto melalui platform Exchange yang terdaftar di SEC (Securiy and Exchange Commission), yang diklaim didukung oleh Silicon Valley.
Sayangnya saya kurang bijaksana. Saya menjual rumah dan menginvestasikan dana yang saya miliki. Bahkan mengambil kredit, dengan harapan membayar utang dari keuntungan akun lain. Namun dana di akun yang lain tidak bisa ditarik sebelum hutang dilunasi. Akhirnya kedua akun tersebut kolaps. Saat meminta bantuan dari guru trading yang saya anggap baik, dia tidak merespon.
Dampaknya, saya kehilangan rumah dan relasi dengan anak-anak menjadi renggang. Mereka telah mengingatkan saya, tetapi saya lebih percaya pada orang yang bahkan belum pernah saya temui. Wajar jika mereka kecewa.
Meskipun sempat ragu dan khawatir karena harus mencari pekerjaan atau usaha lagi di usia lanjut, saya tetap berpegang pada kekuatan doa dan firman Tuhan. Saya yakin Tuhan tidak akan meninggalkan saya. Namun saya menyadari berdoa saja tidak cukup. Saya harus terus belajar untuk tidak serakah dan menjadi lebih bijaksana dalam segala hal.
Jika Anda berada dalam situasi seperti ini, apa yang akan anda lakukan?
Doa:
Ya Allah, aku percaya sungguh bahwa Roh-Mu bekerja di dalam hatiku dan akan membimbing aku untuk melalui semua peristiwa yang aku alami dengan baik. Kuatkanlah dan teguhkanlah imanku agar tidak goyah dan berilah aku kesabaran untuk menunggu waktu Tuhan yang pasti yang terbaik untuk hidupku. Amin.
Ya Allah, aku percaya sungguh bahwa Roh-Mu bekerja di dalam hatiku dan akan membimbing aku untuk melalui semua peristiwa yang aku alami dengan baik. Kuatkanlah dan teguhkanlah imanku agar tidak goyah dan berilah aku kesabaran untuk menunggu waktu Tuhan yang pasti yang terbaik untuk hidupku. Amin.
Komentar
Posting Komentar