(Renungan) Pemimpin yang Berjiwa Besar dan Bijaksana

Pemimpin yang Berjiwa Besar dan Bijaksana
(Wiwi Setiawati Dermawan)


Tuhan akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab Tuhan menyerahkan engkau ke dalam tanganku hari ini, tetapi aku tidak mau melayangkan tanganku terhadap orang yang diurapi Tuhan.
(1Sam. 26:23)


Kalender Liturgi Minggu, 23 Februari 2025
Bacaan Pertama : 1Sam. 26:2. 7-9. 12-13. 22-23
Mazmur Tanggapan : Mzm. 103:1-2. 3-4. 8. 10. 12-13
Bacaan Kedua : 1Kor. 15:45-49
Bacaan Injil : Luk. 6:27-38


Saul yang dikuasai oleh roh jahat, roh iri hati, kebencian dan kedengkian pada Daud; mengerahkan tiga ribu orang Israel pilihan untuk membunuh Daud. Dalam pengejaran yang pertama, Daud punya kesempatan untuk membunuh Saul, tapi Daud hanya memotong ujung jubah Saul. 

Begitu pula untuk kedua kalinya Daud tidak mempergunakan kesempatan emasnya untuk membunuh Saul. Dia hanya mengambil tombak dan kendi air yang ada di sebelah kepala Saul yang sedang tertidur lelap. Karena kuasa Tuhan Allah, dengan mudah Daud dapat membunuh Saul, tapi sekali lagi Daud tidak melakukannya. Daud takut akan Tuhan. Dia tidak mau membunuh orang yang telah diurapi Tuhan, dan Daud penuh kasih pada Saul. Sungguh, Daud adalah orang yang berjiwa besar dan penuh kebijaksanaan. Saul sangat menyesal telah bertindak bodoh. Semoga kita tidak seperti Saul yang telah memelihara iri hati dan kedengkian dalam hati kita!

Beberapa tahun lalu, saya mengalami suatu peristiwa dengan atasan yang juga teman baik saya. Tanpa berbicara terlebih dahulu kepada saya, dia langsung mengatakan kalau saya tidak sanggup memegang salah satu departmen yang cukup besar. Dia langsung menggantikan saya dengan orang lain. Saya terkejut sehingga tidak mengeluarkan kata sedikit pun. Saya hanya terdiam dan menerima perlakuannya pada saya.

Empat tahun kemudian, teman baik saya ini mengundurkan diri. Atasan yang baru melimpahkan tugas itu kembali pada saya sampai saya pensiun. Mungkin saat itu Roh Kudus ada dalam diri saya. Saya cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah (Yak. 1:9). Sampai saat ini tidak ada dendam dan permusuhan dengan teman baik saya.

Semoga dalam peziarahaan hidup kita di dunia ini, kita semua dapat menjaga hati kita! Menjadi orang yang berjiwa besar dan bijaksana seperti Daud. Tidak ada amarah, iri hati, kedengkian, dendam, agar terciptalah damai di dunia ini. Kata orang bijak yang saya ingat “mempunyai satu musuh kebanyakan, mempunyai seribu teman terlalu sedikit.”

Doa:
Allah Bapa Yang Maha Baik, semoga banyak orang dapat bersikap seperti Daud yang berjiwa besar dan penuh hikmat kebijaksanaan, agar terciptalah kedamain di bumi ini. Semoga damai sejahtera dan damai sukacita selalu hadir dalam hatiku dan hati setiap orang di dunia ini. Amin.


 

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia