(Renungan) Biarkan Kehendak-Nya Bekerja

Biarkan Kehendak-Nya Bekerja
(Fellicia Fenny)

“Dan kemudian kata-Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” 
(Ibr. 10:9a)

Kalender Liturgi Selasa, 25 Maret 2025
Hari Raya Kabar Sukacita
Bacaan Pertama: Yes. 7:10-14. 8:10
Mazmur Tanggapan: Mzm. 40:7-8a. 8b-9. 10. 11
Bacaan Kedua: Ibr. 10:4-10
Bacaan Injil: Luk. 1:26-38

Di tengah-tengah masa Prapaskah, kita diajak untuk mengenangkan kembali peristiwa penting saat Bunda Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel, bahwa ia akan mengandung Anak Allah Yang Maha Tinggi. Entah apa yang dirasakan Maria saat itu. Sebagai manusia tentu tidak mudah menerima kabar yang akan menjadi beban dalam hidupnya, sebagai kabar sukacita. Namun Maria dengan penuh iman mengatakan, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Penyerahan diri Bunda Maria kepada kehendak Allah mengalahkan kurban dan persembahan apa pun yang tertulis dalam hukum Taurat. Dalam surat kepada jemaat di Ibrani, dikatakan “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki, tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku" (Ibr. 10:5). Tubuh Yesus telah disediakan Allah sebagai ganti korban persembahan. Karena itu Yesus berkata, “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.” 

Suatu sore, tanpa disangka-sangka saya bertemu sahabat yang sudah sekitar 5 tahun tidak pernah bersua. Saya terkejut melihat kondisinya sekarang ini, bagaikan langit dan bumi. Dia tidak semodis dulu. Pakaian sangat casual, make up tidak secetar dulu dan high heel 9-12 cm yang menjadi ciri khasnya, tidak lagi tampak membalut kakinya. Dia menggunakan sepatu kets dan jalannya tampak limbung. Saya sedih melihat kondisinya, namun bersyukur bertemu dia hari itu. Dia menceritakan kisah hidupnya 5 tahun terakhir ini. Mendengarnya saja saya merasakan beban berat hidupnya, tidak terbayangkan bagaimana dia menjalaninya. Saya bertanya, “Apa yang membuatmu bertahan?” Sambil menjawab dia tersenyum manis, "Fenny, terkadang kita hanya perlu melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Berdoa dan biarkan kehendak-Nya bekerja melalui perbuatan kita." Saya terdiam dan hanya sanggup memeluknya.

Kepasrahan Maria dan kesediaan Yesus melakukan kehendak Allah menjadi momen penting bagi keselamatan jiwa manusia. Ketaatan dan kesediaan mereka membawa kabar sukacita bagi seluruh dunia; sebagaimana hari ini gereja merayakan Hari Raya Kabar Sukacita untuk menghormati inkarnasi Yesus Kristus dalam rahim Perawan Maria. 

Doa:
Bapa, mampukan kami untuk melakukan kehendak-Mu dalam hidup kami. Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu, terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah Tubuhmu Yesus. Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia