(Renungan) Ikutlah Aku

Ikutlah Aku
(Eviantine Evi Susanto)


Sesudah itu, Yesus pergi ke luar dan melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di tempat pemungutan cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!” 
(Luk. 5:27)


Kalender Liturgi Sabtu, 8 Maret 2025
Bacaan Pertama : Yes. 58:9b-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 86:1-2. 3-4. 5-6
Bacaan Injil : Luk. 5:27-32


Yesus melihat seorang pemungut cukai bernama Lewi sedang duduk di tempat pemungutan cukai. “Ikutlah Aku!” kata Yesus kepada Lewi. Maka, ia pun meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Dia. Setelah itu, pemungut cukai tersebut mengadakan perjamuan besar bagi Yesus di rumahnya.  

Pemungut cukai adalah profesi yang tidak dihormati banyak orang pada saat itu. Mereka bertugas mengumpulkan pajak dari masyarakat Yahudi untuk diserahkan kepada pemerintah Romawi. Sementara itu, pemerintah Romawi sendiri dianggap sebagai musuh oleh rakyat Yahudi.  

Sebagai pemungut cukai, mereka tentu memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung dengan baik. Mereka juga mahir berhubungan dengan berbagai kalangan, mulai dari rakyat biasa hingga pejabat pemerintahan. Namun, pemungut cukai seringkali dikategorikan sebagai orang berdosa karena kerap memungut pajak yang memberatkan masyarakat. Terkadang, mereka melakukannya dengan cara yang kasar, kejam, dan tidak adil. Namun demikian, Yesus tetap memanggil Lewi dengan ajakan, “Ikutlah Aku!”  

Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda dalam menerima panggilan Tuhan untuk mengikuti-Nya dan mewartakan firman-Nya. Ada yang langsung menanggapi seperti Lewi, tetapi ada pula yang menolaknya dengan berbagai alasan.  

Pada akhir tahun 2020, saya sebagai alumni Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS); diajak untuk belajar mewartakan firman Tuhan melalui media tulisan. Pengajaran ini diselenggarakan secara daring. Para alumni KPKS diundang untuk mewartakan firman dengan berbagai cara, salah satunya melalui tulisan yang baik dan benar. Sudah empat tahun saya bergabung dalam pewartaan melalui media tulisan ini. Dengan membaca Kitab Suci, merenungkannya, dan menuliskannya kembali, saya semakin menyadari bagaimana Tuhan berkarya dalam kehidupan setiap orang.  

Ia mengampuni, menerima, dan menolong semua orang, tanpa memandang baik atau buruknya kehidupan mereka. Karena kita sering jatuh dalam dosa, Ia dengan setia selalu memanggil kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Ajakan Yesus, “Ikutlah Aku!” selalu menanti jawaban dari kita, dengan kesediaan untuk melayani, mewartakan, dan berbagi kepada sesama.  

Sudahkah kita menjawab panggilan Tuhan?  

Doa:
Tuhan yang Maha Pengasih, terima kasih atas ajakkan-Mu kepada diriku. Bantulah aku untuk bisa menjawab panggilan-Mu dengan baik dan sesuai dengan kehendak-Mu. Amin




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Disposisi Hati

(Renungan) Api Penyucian