(Renungan) Jangan Mudah Menghakimi
Jangan Mudah Menghakimi
(Fidensius Gunawan)
(Fidensius Gunawan)
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu murah hati.
(Luk. 6:36)
Kalender Liturgi Senin, 17 Maret 2025
Bacaan Pertama : Dan. 9:4b-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 79:8. 9. 11. 13
Bacaan Injil : Luk. 6:36-38
Bacaan Injil hari ini mengajak kita bermurah hati, karena Bapa kita pun murah hati. Kita diminta tidak mudah menghakimi dan/atau menghukum orang lain. Bahkan Yesus menegaskan kalau kita mudah menghakimi dan menghukum orang lain, maka jangan bertanya kenapa, bila suatu saat kita dihakimi dan dihukum juga. Suatu takaran yang kita pakai dalam menilai orang lain kelak akan dipakai juga untuk menilai diri kita.
Pada sesi tanya jawab dalam suatu seminar bertajuk “Kasih, Tubuh, dan Seksualitas. Perpektif Iman Katolik” dengan narasumber Pastor Benny Phang, O.Carm; seorang peserta bercerita. Ada seorang prodiakon setelah bertugas cukup lama, mendatangi pastor paroki dan mengakui bahwa ia punya kecenderungan homoseksual. Pastor tersebut terhenyak dan segera meminta prodiakon tersebut mengundurkan diri. Ketika peserta seminar tersebut meminta tanggapan, Pastor Benny menjawab tegas bahwa langkah yang diambil pastor paroki itu tidak tepat.
Gereja Katolik selalu bercermin dan meneladani Yesus yang penuh kasih dan murah hati kepada siapa pun, terlebih mereka yang tersisih. Seorang dengan orientasi seksual berbeda, haruslah diterima. Bukan dijauhi apalagi dimusuhi. Namun bukan berarti Gereja menerima praktek homoseksual Gereja tetap menentang perbuatan seksual menyimpang. Gereja mengasihi manusianya tapi menentang perbuatannya.
Pastor Benny Phang bercerita, dunia di zaman media sosial yang begitu mudah dijangkau, memang mudah menghakimi. Seperti saat dokumen Vatikan, Fiducia Supplicans terbit, seketika media menghakimi dengan menyebarkan berita bahwa Gereja Katolik mendukung penikahan sejenis. Padahal bila dibaca dengan teliti, tidak ada satu pun kalimat yang menyatakan Gereja mendukung pernikahan sejenis. Gereja hanya menerima pernikahan binary antara pria dan wanita.
Inti dari dokumen ini adalah mengabarkan Allah yang penuh rahmat bagi siapa pun. Jadi ketika pasangan sejenis datang mencari Tuhan dan mohon berkat, Gereja melalui para imam akan memberi berkat dengan dasar Allah yang penuh rahmat. Paus Fransiskus sendiri berkata, "Siapa aku ini sehingga bisa menghakimi?"
Doa:
Tuhan Yesus, Engkau mengingatkan kami untuk tidak mudah menghakimi dan menghukum orang lain. Ajar dan ingatkan kami selalu untuk dapat menerima orang lain sebagaimana Engkau kehendaki. Amin.
Komentar
Posting Komentar