(Renungan) Mengikut Yesus

Mengikut Yesus
(Johanna Kemal)


Yesus berkata kepada mereka semua, “Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku.
(Luk. 9:23)


Kalender Liturgi Kamis, 6 Maret 2025
Bacaan Pertama : Ul. 30:15-20
Mazmur Tanggapan : Mzm. 1:1-2. 3. 4. 6
Bacaan Injil : Luk. 9:22-25


Ayat pilihan di atas sering kita dengar dan Yesus melanjutkan dengan wejangan berharga: “Karena siapa saja yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi, siapa yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya” (Luk. 9:24). Penginjil Lukas menempatkan kisah ini sebagai pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus.

Menjadi pengikut Yesus adalah suatu pilihan. Manusia diberi kehendak bebas untuk memilih. Dalam praktik kehidupan, banyak manusia lebih memilih menyangkal Yesus daripada menyangkal diri. Mungkin karena godaan kenikmatan dunia, takut kehilangan kekayaan, popularitas, dan kedudukan. Atau bisa juga karena ketidakmengertian. 

Para murid yang setiap hari bersama Yesus saja tidak mengerti mengapa Yesus harus disalib. Di mata mereka, Yesus luar biasa, bisa melakukan apa pun seperti memberi makan lima ribu orang dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bahkan Petrus, yang telah menyaksikan kemuliaan Yesus di atas gunung bersama Musa dan Elia, juga tidak mengerti mengapa Yesus harus menderita dan wafat di salib. Setelah Yesus naik ke surga dan Roh Kudus turun atasnya, barulah Petrus dan para murid mengerti.

Gereja mengenal pasangan Adrianus dari Nikomedia dan Natalia. Adrianus adalah perwira Romawi pada masa penganiayaan Kaisar Galerius Maximianus (286-305). Adrianus belum dibaptis, namun sudah beriman kepada Yesus. Istrinya Natalia, seorang Kristen yang saleh. Adrianus disiksa dan dijebloskan ke penjara karena menyatakan imannya sebagai orang Kristen. Ia tidak tahan melihat orang-orang Kristen disiksa disebabkan tidak mau menyembah dewa-dewi Romawi. 

Istrinya, Natalia, selalu rajin menjenguk ke penjara dan menguatkan hati Adrianus dan teman-temannya dalam mempertahankan iman mereka. Akhirnya Adrianus dan teman-temannya dihukum mati dengan dipenggal kepalanya dan dilemparkan ke tengah gulungan api. Natalia tutup usia tujuh tahun kemudian dan jenazahnya dimakamkan di samping makam suaminya dekat Argyropolis, Turki. 

Santo Adrianus dan Santa Natalia telah membuktikan dirinya sebagai pengikut Yesus yang benar, dengan menyangkal diri, memikul salib setiap hari, dan mengikut Yesus. 

Maukah kita juga melakukannya dalam kehidupan keseharian kita?

Doa:
Tuhan Yesus, mampukan kami untuk mengambil pilihan sebagai pengikut-Mu dengan menyangkal diri kami, memikul salib kami setiap hari dan mengikuti-Mu. Jangan biarkan kami mengikuti keinginan kami sendiri yang dibuai oleh kenikmatan dunia. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Disposisi Hati

(Renungan) Api Penyucian