(Renungan) Percayalah, Dia Punya Cara dan Waktu-Nya!
Percayalah, Dia Punya Cara dan Waktu-Nya!
(Dewi Mulyati S.)
(Dewi Mulyati S.)
Kata Yesus kepadanya, ”Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, ”Tuan, datanglah sebelum anakku mati.”
(Yoh. 4:48-49)
Kalender Liturgi Senin, 31 Maret 2025
Bacaan Pertama : Yes. 65:17-21
Mazmur Tanggapan : Mzm. 30:2. 4. 5-6. 11-12a. 13b
Bacaan Injil : Yoh. 4:43-54
Seeing is believing atau 'melihat baru percaya' adalah kodrat manusia, sekaligus menjadi prinsip umum untuk menguji suatu kebenaran. Namun dalam hal iman, Yesus mengatakan bahwa berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (Yoh. 20:29). Beriman kepada-Nya tidaklah mudah, ada pasang dan surut. Kisah penyembuhan anak pegawai istana oleh Yesus bisa menjadi sumber penguat untuk mengimani-Nya tanpa syarat.
Bacaan Pertama : Yes. 65:17-21
Mazmur Tanggapan : Mzm. 30:2. 4. 5-6. 11-12a. 13b
Bacaan Injil : Yoh. 4:43-54
Seeing is believing atau 'melihat baru percaya' adalah kodrat manusia, sekaligus menjadi prinsip umum untuk menguji suatu kebenaran. Namun dalam hal iman, Yesus mengatakan bahwa berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (Yoh. 20:29). Beriman kepada-Nya tidaklah mudah, ada pasang dan surut. Kisah penyembuhan anak pegawai istana oleh Yesus bisa menjadi sumber penguat untuk mengimani-Nya tanpa syarat.
Pegawai istana tentunya orang kaya. Dia menempuh perjalanan jauh karena percaya Yesus bisa menyembuhkan anaknya, seperti kabar tentang mukjizat-Nya. Iman bertahan dalam harapan dan kerendahan hati, seperti pegawai istana yang memohon, merendah di hadapan Yesus. Dalam kesedihannya, pegawai istana meminta Yesus datang ke rumahnya untuk menyembuhkan anaknya. Sayangnya dia mengedepankan "caranya", dan melupakan bahwa Tuhan punya cara dan waktu-Nya sendiri. Yesus menegur pegawai istana akan hal ini. Kita pun sering meminta Tuhan melakukan seperti yang kita inginkan, terutama dalam kesedihan, kita ingin Tuhan segera menunjukkan tanda dan mukjizat-Nya.
Ketika pegawai istana mengatakan ”Tuan, datanglah sebelum anakku mati” tercermin kegelisahannya seolah-olah akan berbahaya jika Kristus membuang-buang waktu. Siapa yang beriman semestinya tidak akan gelisah, melainkan tetap mengarahkan diri kepada Kristus. ”Tuhan, apa, kapan dan bagaimana, semua terserah Engkau.”
Ketika Yesus mengatakan, ”Pergilah, anakmu hidup.” Pegawai istana percaya pada-Nya dan pulang. Betapa cepat dan mudahnya kekurangan dalam iman kita disempurnakan dengan firman dan kuasa Kristus, tanpa harus melihat tanda-tanda-Nya. Sabda-Nya menggenapi apa yang kita mohonkan, seperti ketika pegawai istana "mencocokkan waktu anaknya sembuh" dengan ketika Kristus mengatakan ”anakmu hidup.”
Ketika keluarga saya harus pindah ke negara lain yang lebih terbelakang karena tugas dari perusahaan, saya shock mendapati apartemen tempat tinggal kita dekat daerah slump (kumuh). Saya ngeri akan kemungkinan menjadi korban kriminal. Namun, ternyata kita menerima banyak keramahtamahan dan pertolongan dari tetangga dari daerah slump ini. Look can be deceiving artinya 'yang terlihat bisa menipu'. Iman kepada-Nya adalah melihat dengan mata hati, yang kasat mata belum tentu tanda-Nya.
Doa:
Tuhan, Engkau telah memilih dan mencintai aku jauh sebelum aku ada. Tentu Engkau telah menyiapkan jalan terbaik bagiku. Mohon ampunan-Mu jika aku sering meminta Engkau menuruti kehendakku, terutama ketika kegagalan, kesakitan dan kesedihan menerpaku. Bukalah hatiku dan gerakkanlah tanganku untuk selalu mencari sabda-Mu, karena itulah sumber kekuatan dan suka cita tanpa batas. Amin.
Doa:
Tuhan, Engkau telah memilih dan mencintai aku jauh sebelum aku ada. Tentu Engkau telah menyiapkan jalan terbaik bagiku. Mohon ampunan-Mu jika aku sering meminta Engkau menuruti kehendakku, terutama ketika kegagalan, kesakitan dan kesedihan menerpaku. Bukalah hatiku dan gerakkanlah tanganku untuk selalu mencari sabda-Mu, karena itulah sumber kekuatan dan suka cita tanpa batas. Amin.
Komentar
Posting Komentar