(Renungan) Putus Lingkaran Dosa

Putus Lingkaran Dosa
(Kresensia Aurelia Aida Kurniawan)


“Tetapi, sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, menangis dan meratap.
(Yl. 2:12)


Kalender Liturgi Rabu, 5 Maret 2025
Hari Rabu Abu
Bacaan Pertama : Yl. 2:12-18
Mazmur Tanggapan : Mzm. 51:3-4. 5-6a .12-13. 14. 17
Bacaan Kedua : 2Kor. 5:20 - 6:2
Bacaan Injil: Mat. 6:1-6. 16-18

Hari Rabu Abu merupakan hari pertama masa Prapaskah dalam liturgi Gereja Katolik. Abu sebagai pengingat bahwa manusia diciptakan dari debu dan tanah dan akan kembali menjadi debu. Hari ini, umat Katolik mengikuti Misa dan mendapat abu dari pastor atau prodiakon di dahinya berbentuk salib. Ini adalah simbol kesedihan sebagai orang berdosa dan dengan rendah hati mau bertobat lewat pantang dan puasa.

Allah tak pernah bosan menerima pertobatan kita manusia berdosa. Walaupun demikian, jangan kita menunda-nunda pertobatan. “Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Yoel. Perbuatan dosa ibarat lingkaran setan, karena akan berulang-ulang terus. Semakin banyak orang yang menjadi korban, semakin parah dan semakin sulit keluar dari dosa tersebut. Jadi tugas kita adalah memutuskan lingkaran dosa itu sekarang juga. Roh Kudus membimbing kita lewat hati nurani.

Pada Januari 2025, beredar film The Prosecutor yang menceritakan seorang jaksa yang tidak sekedar menjalankan tugasnya di pengadilan. Jaksa ini membuat hakim berang, karena juga membela terdakwa. Ia melakukannya karena mendengarkan hati nuraninya. Bagaimana mungkin seorang terdakwa yang di pengadilan pertama mengaku bersalah sebagai pengedar narkoba, menuntut banding dengan menyatakan dirinya sama sekali tidak bersalah di pengadilan kedua? Oleh karena tidak cukup bukti, malahan terdakwa mendapat hukuman lebih lama dan kasusnya dinyatakan selesai/ditutup.

Namun, jaksa ini berusaha membantu terdakwa seorang laki-laki muda dan kakeknya yang miskin. Ia dulu mantan polisi dan tahu perilaku penjahat. Ia yakin bahwa terdakwa tidak bersalah, tetapi ditipu oleh pengacaranya sendiri. Maka pihak kejaksaan tempatnya bertugas, ia minta bersinergi dengan pihak kepolisian; untuk mencari orang-orang yang pernah dipenjara dengan kasus serupa sebagai saksi. Maka hadirlah seorang saksi yang dulu diminta mengaku bersalah oleh pengacara jahat yang sama, sehingga kasus ini dapat dibuka kembali.  Akhir cerita, terbongkarlah/putuslah lingkaran dosa jaringan mafia narkoba.

Maukah kita berusaha keras memutuskan lingkaran dosa yang ada di sekitar kita, dimulai dari diri sendiri?

Doa : 
Oh Allah Roh Kudus yang membimbing hati nurani manusia, curahkanlah rahmat keberanian dan keinginan yang kuat melawan dosa. Bantulah kami untuk berinisiatif menjadi penggerak, guna memutuskan lingkaran dosa yang ada, agar banyak orang dapat keluar dari kegelapan dosa. Engkaulah Allah yang hidup dan di dalam Engkau tak ada lagi ketakutan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Disposisi Hati

(Renungan) Api Penyucian