(Renungan) Dilahirkan Kembali dalam Roh
Dilahirkan Kembali dalam Roh
(Fransiscus Haryanto)
Kalender Liturgi Senin, 28 April 2025
Bacaan Pertama : Kis. 4:23-31
Mazmur Tanggapan : Mzm. 2:1-3. 4-6. 7-9
Bacaan Injil : Yoh. 3:1-8
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus kembali menekankan pentingnya kelahiran kembali bagi setiap pengikut-Nya. Kita harus dilahirkan kembali dalam air dan Roh. Nikodemus tertarik pada tanda-tanda yang dilakukan oleh Yesus, rasa ketertarikan yang tidak perlu dicemooh, tetapi masih jauh dari iman yang sejati. Sebab, iman bukan sekadar pengetahuan, melainkan juga pengalaman pribadi bersama Yesus.
Yohanes lebih suka berbicara mengenai hidup kekal, yang bergantung pada kelahiran kembali melalui air dan Roh. "Buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri." (Gal. 5:22-23a) Oleh karena itu, kita harus senantiasa memperbarui hidup dan iman melalui pertobatan, yang dapat dianalogikan dengan lahir kembali dalam air dan Roh. Dengan pembaruan diri ini, kita akan memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Pada akhirnya, seperti yang dikatakan oleh Yesus, kita akan dapat melihat Kerajaan Allah, yang merupakan tujuan akhir hidup kita, yaitu hidup kekal dalam kerajaan-Nya.
Salah satu tokoh yang mengalami hidup baru dalam Roh setelah berjumpa dengan Yesus Kristus adalah Saulus, yang kemudian dikenal sebagai Paulus. Sebelumnya, Paulus adalah seorang penganiaya orang Kristen. Namun, setelah perjumpaannya dengan Yesus di jalan menuju Damsyik, hidupnya berubah secara drastis.
Kita semua adalah makhluk yang lemah dan kerap kali jatuh ke dalam dosa yang sama. Namun, oleh kasih karunia Allah, kita senantiasa diberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Proses ini tentu tidak mudah, tetapi selama kita memiliki semangat untuk bertransformasi menjadi manusia baru, waktu dan kesempatan akan selalu ada karena kasih Tuhan yang begitu besar. "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat" (Luk. 5:32). Marilah kita senantiasa berusaha untuk menjadi manusia baru yang lebih baik, agar semakin dekat dan semakin mengenal Yesus, Tuhan kita!
Doa:
Allah Bapa di surga, ampunilah kami, bantulah kami untuk lebih mengenal Engkau dan lahir kembali dalam Roh dan kebenaran. Amin.
(Fransiscus Haryanto)
Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.”
(Yoh. 3:3)
Bacaan Pertama : Kis. 4:23-31
Mazmur Tanggapan : Mzm. 2:1-3. 4-6. 7-9
Bacaan Injil : Yoh. 3:1-8
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus kembali menekankan pentingnya kelahiran kembali bagi setiap pengikut-Nya. Kita harus dilahirkan kembali dalam air dan Roh. Nikodemus tertarik pada tanda-tanda yang dilakukan oleh Yesus, rasa ketertarikan yang tidak perlu dicemooh, tetapi masih jauh dari iman yang sejati. Sebab, iman bukan sekadar pengetahuan, melainkan juga pengalaman pribadi bersama Yesus.
Yohanes lebih suka berbicara mengenai hidup kekal, yang bergantung pada kelahiran kembali melalui air dan Roh. "Buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri." (Gal. 5:22-23a) Oleh karena itu, kita harus senantiasa memperbarui hidup dan iman melalui pertobatan, yang dapat dianalogikan dengan lahir kembali dalam air dan Roh. Dengan pembaruan diri ini, kita akan memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Pada akhirnya, seperti yang dikatakan oleh Yesus, kita akan dapat melihat Kerajaan Allah, yang merupakan tujuan akhir hidup kita, yaitu hidup kekal dalam kerajaan-Nya.
Salah satu tokoh yang mengalami hidup baru dalam Roh setelah berjumpa dengan Yesus Kristus adalah Saulus, yang kemudian dikenal sebagai Paulus. Sebelumnya, Paulus adalah seorang penganiaya orang Kristen. Namun, setelah perjumpaannya dengan Yesus di jalan menuju Damsyik, hidupnya berubah secara drastis.
Kita semua adalah makhluk yang lemah dan kerap kali jatuh ke dalam dosa yang sama. Namun, oleh kasih karunia Allah, kita senantiasa diberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Proses ini tentu tidak mudah, tetapi selama kita memiliki semangat untuk bertransformasi menjadi manusia baru, waktu dan kesempatan akan selalu ada karena kasih Tuhan yang begitu besar. "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat" (Luk. 5:32). Marilah kita senantiasa berusaha untuk menjadi manusia baru yang lebih baik, agar semakin dekat dan semakin mengenal Yesus, Tuhan kita!
Doa:
Allah Bapa di surga, ampunilah kami, bantulah kami untuk lebih mengenal Engkau dan lahir kembali dalam Roh dan kebenaran. Amin.

 
 
 
Komentar
Posting Komentar