(Renungan) Hati Tawar Menjadi Berkobar
Hati Tawar Menjadi Berkobar
(Alberta)
Kalender Liturgi Rabu, 23 April 2025
Bacaan Pertama : Kis. 3:1-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 105:1-2. 3-4. 6-7. 8-9
Bacaan Injil : Luk. 24:13-35
Sebagai seorang ibu dari tiga orang anak, aku menghadapi banyak tantangan dalam mendidik mereka dengan berbagai macam karakter. Omelan demi omelan yang dilontarkan kepada mereka tidak berhasil membuat mereka mendengarkan nasihatku. Aku sungguh-sungguh frustasi!
Ketika aku membaca buku dengan judul “The Purpose Driven Life”, ada satu kalimat yang menyentuhku, yaitu firman Tuhan dianalogikan seperti peluru. Peluru dirancang untuk menembak target yang diinginkan, contoh musuh kita. Demikian pula firman Tuhan mempunyai kekuatan atau kuasa melawan hal-hal yang jahat. Yesus memberi teladan dengan menggunakan firman Tuhan untuk melawan iblis yang mencoba menawarkan harta, tahta, dan kekuasaan. Terbukti iblis gagal total menggoda Yesus.
Aku mendapatkan ide untuk menasihati anak-anak-ku dengan mengambil ayat dari Amsal 30:17 yang berbunyi: “Mata yang mengolok-ngolok ayah dan enggan mendengarkan ibu, akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali.” Aku baru yakin kalau cara ini bekerja dengan baik ketika selang beberapa waktu kemudian, anak pertamaku berkata, kalau bicara dengan mama tidak bisa membantah, karena mama menasihati dengan memakai ayat-ayat dalam alkitab. Aku mulai percaya, firman Tuhan sungguh berkuasa untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran (2Tim. 3:16).
Firman Tuhan terbukti memiliki kuasa untuk menggerakkan hati siapa saja yang mendengarnya dengan seksama dan penuh antusias. Seperti tertulis dalam Injil Lukas 24:32, bahwa hati para murid berkobar ketika Yesus menerangkan Kitab Suci. Para murid yang tadinya lelah dan putus asa, tergerak hatinya kembali ke Yerusalem untuk membagikan pengalaman mereka.
Marilah kita meluangkan waktu untuk membaca firman Tuhan setiap hari! Biarkan firman Tuhan membakar kembali semangat rohani kita yang sudah tawar menjadi berkobar, dengan membagikan pengalaman iman pribadi dengan orang lain.
Doa:
Tuhan Yesus, aku ingin memiliki hati yang selalu berkobar untuk-Mu. Jangan biarkan imanku menjadi dingin atau suam-suam kuku. Tolong aku agar selalu mencari Engkau dalam firman-Mu dan membagikan kasih-Mu kepada orang lain. Amin.
(Alberta)
Kata mereka seorang kepada yang lain, ”Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”. Lalu bangkitlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem.
(Luk. 24:32-33a)
Bacaan Pertama : Kis. 3:1-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 105:1-2. 3-4. 6-7. 8-9
Bacaan Injil : Luk. 24:13-35
Sebagai seorang ibu dari tiga orang anak, aku menghadapi banyak tantangan dalam mendidik mereka dengan berbagai macam karakter. Omelan demi omelan yang dilontarkan kepada mereka tidak berhasil membuat mereka mendengarkan nasihatku. Aku sungguh-sungguh frustasi!
Ketika aku membaca buku dengan judul “The Purpose Driven Life”, ada satu kalimat yang menyentuhku, yaitu firman Tuhan dianalogikan seperti peluru. Peluru dirancang untuk menembak target yang diinginkan, contoh musuh kita. Demikian pula firman Tuhan mempunyai kekuatan atau kuasa melawan hal-hal yang jahat. Yesus memberi teladan dengan menggunakan firman Tuhan untuk melawan iblis yang mencoba menawarkan harta, tahta, dan kekuasaan. Terbukti iblis gagal total menggoda Yesus.
Aku mendapatkan ide untuk menasihati anak-anak-ku dengan mengambil ayat dari Amsal 30:17 yang berbunyi: “Mata yang mengolok-ngolok ayah dan enggan mendengarkan ibu, akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali.” Aku baru yakin kalau cara ini bekerja dengan baik ketika selang beberapa waktu kemudian, anak pertamaku berkata, kalau bicara dengan mama tidak bisa membantah, karena mama menasihati dengan memakai ayat-ayat dalam alkitab. Aku mulai percaya, firman Tuhan sungguh berkuasa untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran (2Tim. 3:16).
Firman Tuhan terbukti memiliki kuasa untuk menggerakkan hati siapa saja yang mendengarnya dengan seksama dan penuh antusias. Seperti tertulis dalam Injil Lukas 24:32, bahwa hati para murid berkobar ketika Yesus menerangkan Kitab Suci. Para murid yang tadinya lelah dan putus asa, tergerak hatinya kembali ke Yerusalem untuk membagikan pengalaman mereka.
Marilah kita meluangkan waktu untuk membaca firman Tuhan setiap hari! Biarkan firman Tuhan membakar kembali semangat rohani kita yang sudah tawar menjadi berkobar, dengan membagikan pengalaman iman pribadi dengan orang lain.
Doa:
Tuhan Yesus, aku ingin memiliki hati yang selalu berkobar untuk-Mu. Jangan biarkan imanku menjadi dingin atau suam-suam kuku. Tolong aku agar selalu mencari Engkau dalam firman-Mu dan membagikan kasih-Mu kepada orang lain. Amin.
Komentar
Posting Komentar