(Renungan) Hidup Baru
Hidup Baru
(Lyli Herijanto)
(Lyli Herijanto)
“Janganlah heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.”
(Yoh. 3:7)
PW. Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama : Kis. 4:32-37
Mazmur Tanggapan : Mzm. 93:1ab. 1c - 2.5
Bacaan Injil : Yoh. 3:7 - 15
Nikodemus adalah seorang Farisi, juga seorang pemimpin agama Yahudi, serta anggota Mahkamah Agama Sanhedrin. Kekagumannya terhadap ajaran-ajaran Yesus membuatnya ingin bertemu dan berdialog dengan-Nya. Namun, karena status, jabatan dan pendidikannya yang sangat tinggi dan begitu kontras dengan Yesus yang tidak memiliki pendidikan formal, maka pertemuan itu dapat menjatuhkan kredibilitasnya sebagai anggota majelis terhormat. Karenanya, Nikodemus memilih untuk menyelinap menemui Yesus guna mencari jawaban yang tak tergapai oleh akalnya.
Di kesunyian malam, Yesus menyambut Nikodemus. Yesus dalam kebenaran-Nya, membuka mata hati Nikodemus, Yesus berkata “Janganlah heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.” Yang dimaksudkan Yesus adalah dilahirkan kembali dari Roh, sehingga seseorang tidak lagi hidup dalam dan oleh daging.
Dalam penghayatan akan misteri Paskah, kita bersatu dengan Kristus yang wafat dan Kristus yang bangkit, menandai kemenangan atas kematian dan dosa-dosa, memiliki hidup baru, hidup dalam Roh.
Cara hidup para rasul dan jemaat perdana merupakan contoh orang-orang yang “dilahirkan kembali” dan memiliki hidup baru dalam Roh. Mereka hidup menyatu dalam kebersamaan membentuk sebuah ikatan dalam satu komunitas Tubuh Kristus. Mereka sehati, sepikir dan sejiwa, baik dalam hal persekutuan, pelayanan dan doa. Mereka saling menopang satu sama lain. Harta milik setiap orang menjadi milik bersama dan dikatakan “dibagi-bagikan” kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Inilah cara hidup baru jemaat perdana, saling peduli, berbagi dan mengasihi. Mereka mengalami sukacita.
Sukacita juga dirasakan oleh Panitia Dies Natalis ke-10 KPKS St. Paulus Tangerang. Belum lama ini, dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-10, panitia tergerak hatinya menyampaikan donasi kepada karya sosial Atmabrata untuk mendukung pembangunan Rumah Lansia 3. Harapannya, langkah kecil ini menjadi awal langkah-langkah berikutnya bagi siapa saja, untuk semakin peduli dan semakin mengasihi saudara-saudara kita yang lemah, miskin dan tersisih.
Hidup dalam Roh adalah hidup benar dalam jalan Allah dan melayani dengan kekuatan-Nya. Sudahkah kita menginginkan dan berupaya untuk hidup baru dalam Roh?
Doa:
Tuhan Yesus Kristus, kematian dan kebangkitan-Mu menjadikan kami memiliki kehidupan baru. Berilah kami keteguhan dan keberanian untuk menanggalkan hidup lama kami dan memasuki hidup baru dalam Roh. Amin.
Tuhan Yesus Kristus, kematian dan kebangkitan-Mu menjadikan kami memiliki kehidupan baru. Berilah kami keteguhan dan keberanian untuk menanggalkan hidup lama kami dan memasuki hidup baru dalam Roh. Amin.
Komentar
Posting Komentar