(Renungan) Kasih dalam Pertobatan
Kasih dalam Pertobatan
(Mery Budiman)
(Mery Budiman)
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka tersayat,
lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain,
“Apa yang harus kami perbuat, Saudara-saudara?”
(Kis. 2:37)
Kalender Liturgi Selasa, 22 April 2025
Bacaan Pertama : Kis. 2:36-41
Mazmur Tanggapan : Mzm. 33:4-5. 18-19. 20. 22
Bacaan Pertama : Kis. 2:36-41
Mazmur Tanggapan : Mzm. 33:4-5. 18-19. 20. 22
Bacaan Injil : Yoh. 20:11-18
Pada saat Petrus berkotbah dan memberikan kesaksian bahwa Yesus yang telah disalibkan itu adalah Tuhan, banyak orang Yahudi di Yerusalem merasa bersalah dan berdosa. Sesuai ajaran Petrus, mereka bertobat dan mau dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Mereka mengalami pengampunan dosa serta menerima Roh Kudus dalam diri mereka.
Tanpa disadari kita sering menyakiti orang lain, bahkan orang yang paling dekat sekalipun, baik itu anak, pasangan hidup, kakak-adik, teman bahkan orang tua kita. Sama seperti orang Yahudi. Setelah kita menyadarinya, berakhir dengan penyesalan dan pertobatan.
Ada satu kisah inspriratif, tentang seorang ayah yang kecanduan alkohol. Sebenarnya beliau adalah orang yang baik bila sedang tidak mabuk, tapi sayangnya hal itu jarang terjadi karena hampir tiap hari ia mabuk. Suatu hari ia pergi meningggalkan keluarganya. Untuk sekian lama, keluarga tidak tahu keberadaannya. Sampai tiba-tiba ada kabar tentang beliau, dan keluarga mengirimi Kitab Suci kepadanya. Namun selang beberapa waktu, bapak ini meninggal karena sudah lama menderita sakit. Ia sendirian jauh dari keluarga.
Anaknya datang dan melihat Kitab Suci yang keluarga kirimkan, sepertinya dibaca oleh sang ayah. Ada secercah harapan di hati anaknya. Ia meyakini bahwa sang ayah percaya dan beriman pada Yesus Kristus dan ada pertobatan pada akhir hidupnya.
Pada kisah di atas ini, tergambar seorang ayah sering menyakiti anak dan keluarganya secara mental dengan bermabukan setiap hari. Namun, sang anak tetap mengasihi ayahnya dengan memberikan Kitab Suci. Ternyata, secara tak langsung, tindakan memberi Kitab Suci ini dapat menyadarkan sang ayah dan membawanya dalam pertobatan. Begitu juga dengan Petrus yang dapat mempertobatkan orang banyak dengan kotbah akan kesaksian imannya terhadap Yesus Kristus Tuhan dan penyelamat.
Kita tidak perlu arogan memaksakan kehendak dengan menyuruh orang lain bertobat. Tetapi cukup bersikap baik, memberikan perhatian dengan perilaku nyata pada mereka yang lemah dan membutuhkan. Hanya dengan kasih, sehingga setiap orang dapat melihat teladan Yesus melalui sikap kita.
Doa:
Allah Bapa di dalam surga, kami bersyukur atas kasih-Mu yang begitu besar kepada kami semua. Kau hadirkan Roh Kudus untuk mengajari dan membimbing kami untuk selalu rendah hati dan melakukan teladan Yesus. Jadikanlah kami orang yang penuh kasih dan perhatian kepada sesama. Dalam nama Yesus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Komentar
Posting Komentar