(Renungan) Menjalankan Tugas Perutusan

Menjalankan Tugas Perutusan
(Kayus Mulia)

“Sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.”
(Yer. 11:20)
.
Kalender Liturgi Sabtu, 5 April 2025
Bacaan Pertama: Yeremia 11: 18- 20
Mazmur Tanggapan: Mzm 7: 2-3, 9b-10, 11- 12
Bacaan Injil: Yoh 7: 40- 53

Yeremia diutus Tuhan untuk menyerukan pertobatan kaum Israel dan kaum Yehuda atas dosa-dosa mereka. Nenek moyang mereka telah memberontak kepada Allah sejak Allah memimpin mereka keluar dari tanah Mesir.

Tugas perutusan ini tidak mudah, karena kaum Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk yang kerap kali melawan perintah Allah. Mereka bahkan mendirikan mezbah-mezbah untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Allah lain. Allah memberitahu Yeremia, bahwa Allah akan menghukum bangsa itu dan tidak akan mengampuni mereka. Allah juga memberitahu Yeremia tentang adanya persepakatan jahat di antara bangsa Yehuda untuk membunuh Yeremia.

Nabi Yeremia berkeluh kesah pada Allah dan menggambarkan dirinya yang mendapat ancaman mati bagai anak domba yang dibawa untuk disembelih. Sebuah metafora dengan Anak Domba Allah yang mati disalib untuk menebus dosa umat manusia. Meskipun Yeremia mengeluh kepada Tuhan, tetapi ia tidak memprotes, karena ia menyadari bahwa hidup dan perutusannya sejalan dengan rencana besar Tuhan. Ia menyerahkan seluruh hidupnya dalam rencana Allah.

Bagaimana dengan tugas perutusan kita? Kita juga diutus kepada bangsa-bangsa yang tegar tengkuk. Dalam perutusan ini, tidak jarang kita akan menghadapi banyak perlawanan.

Saat diwisuda sebagai angkatan pertama Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) Tangerang pada tahun 2018 lalu, kami mendapat tugas perutusan yang diberikan bapak kardinal, “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya.” (2Tim. 4:2)

Seperti Yeremia, kita juga diutus kepada masyarakat yang tidak selalu mau menerima pemberitaan Injil dengan baik, bahkan kadang-kadang mendapat perlawanan. Untuk itu kita harus mengikuti pesan Yesus, “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” (Mat. 10:16)

Semoga kami juga diberi kekuatan dan kebijaksanaan dalam melaksanakan tugas perutusan yang telah kami terima sebagai murid Yesus.

Doa: 
Ya Tuhan berilah kami kekuatan untuk melaksanakan tugas perutusan yang Kau berikan pada kami. Semoga kami pun dapat berlaku cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati dalam menjalankan tugas perutusan kami. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Disposisi Hati

(Renungan) Api Penyucian