(Renungan) Otoritas

Otoritas
(Rosa Maria Gani) 

Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, 
karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
(Yoh. 3:34)

Kalender Liturgi Kamis, 1 Mei 2025
Bacaan Pertama : Kis. 5:27-33
MzmTanggapan : Mzm. 34:2.9. 17-18. 19-20
Bacaan Injil : Yoh. 3:31-36

Siapa Yesus? Dari mana asal-Nya dapat diketahui dari apa yang diajarkan-Nya? Sebagai anak yang memiliki otoritas dari Bapa, Yesus bicara atas nama Bapa. Dia menyampaikan apa yang ingin dikatakan dan dikehendaki Bapa, karena Bapa mengaruniakan Roh-Nya kepada Yesus.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, otoritas merupakan hak atau kuasa yang sah untuk menjalankan perintah yang dapat mempengaruhi pihak lain. Otoritas bisa diberikan karena percaya dan cinta, percaya akan kemampuan penerima otoritas. Pemberi otoritas mengharapkan apa yang diperintahkannya dapat dilaksanakan oleh penerima otoritas, maupun pihak yang terkait. Tentu saja ada sangsi jika pihak terkait tidak menjalankan perintah dari penerima otoritas. 

Ketika berusia 15 tahun, saya pernah menerima otoritas dari papa. Saat itu saya diminta untuk menagih uang sewa rumah milik kerabat kami. Ada belasan rumah petak yang harus saya tagih. Saya sendiri tidak terlalu ingat bagaimana awalnya, tetapi saya sudah sering ikut papa menagih uang sewa. Jadi para penyewa sudah mengenal saya sebagai anak papa.
Saat saya menagih sendiri, papa menyiapkan kuitansi bukti bayar yang sudah ditandatangani. Kadang ada penyewa yang belum sanggup membayar, sehingga saya akan menagih dua bulan sekaligus di bulan berikutnya. Biasanya saya cukup bilang papa, bahwa ada yang belum bisa membayar dan minta ditagih di bulan berikutnya. Si penyewa tidak perlu bicara lagi ke papa tentang keterlambatan ini. Proses penagihan dapat berjalan lancar karena para penyewa percaya dan mengenal saya sebagai anak papa. 

Kedatangan Yesus ke dunia sebagai pemegang otoritas dari Bapa menunjukkan betapa besar kasih-Nya kepada Yesus dan manusia. Bapa menginginkan keselamatan semua orang, sehingga Bapa memberikan hak istimewa kepada Yesus. Apa yang selama ini menjadi otoritas Bapa secara ekslusif diserahkan kepada Yesus. 

Kita semua dituntut untuk percaya kepada Kristus dan melaksanakan semua yang diajarkan-Nya. Dengan demikian, kita akan memperoleh hidup kekal. Jika kita menyangkal Kristus berarti kita juga menyangkal Allah. Mampukah kita menanggung murka Allah?

Doa: 
Yesus, sang pemegang otoritas utama, bimbinglah kami semua untuk selalu setia dan tekun melaksanakan semua perintah-Mu. Dengan demikian kami semua memperoleh hidup kekal dan tidak harus menanggung murka Allah. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia