(Renungan) Sengsara Tuhan Membawa Keselamatan
Sengsara Tuhan Membawa Keselamatan
Kalender Liturgi Minggu Palma, 13 April 2025
(Romo Hardijantan Dermawan, Pr)
Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku.
(Yes. 50:6a)
Kalender Liturgi Minggu Palma, 13 April 2025
Mengenangkan Sengsara Tuhan
Bacaan Pertama : Yes. 50:4-7
Mazmur Tanggapan : Mzm. 22:8-9. 17-18a. 19-20. 23-24
Bacaan Injil : Luk. 22:14 - 23:56
Bacaan Pertama : Yes. 50:4-7
Mazmur Tanggapan : Mzm. 22:8-9. 17-18a. 19-20. 23-24
Bacaan Injil : Luk. 22:14 - 23:56
Kisah sengsara Yesus amat panjang, dua bab. Mengapa? Bahkan bab-bab tersebut bisa bertambah dengan banyaknya vision Nabi Yesaya, sang penulis, yang menubuatkan setiap detail kisah sengsara itu. “Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku…” Yesaya yakin dan berharap, meskipun mengalami ditinggalkan oleh Yahwe, “Tuhan Allah menolong aku… bahwa aku tidak akan mendapat malu.”
Minggu Suci diawali dengan kenangan akan sengsara Tuhan saat memasuki Yerusalem. Sorak-sorai dan lambaian daun Palma ditujukan kepada-Nya. Puja dan puji pun ditujukan kepada-Nya. Yesus tahu suasana saat itu akan berubah menjadi hujatan dan jerit tangis.
Vision Yesaya mengenai punggung yang dipukul, janggut yang dicabut; adalah Yesus yang mengalami sengsara dan derita yang luar biasa. Namun, Yesus yakin bahwa Allah Bapa-Nya menolong, meneguhkan tugas perutusan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Sengsara dan derita-Nya tidak mendapat malu, melainkan membawa kegembiraan, melepaskan belenggu kejahatan hati, dan menyembuhkan luka-luka kehidupan.
Jalan menuju Paskah tidak bisa tidak, harus melewati jalan sengsara dan derita. Dalam pengajaran, Yesus mengajar tentang jalan itu sebanyak tiga kali. Apakah para murid mengerti? Tidak. Prosesnya panjang. Ada peristiwa kebangkitan Yesus, kenaikan Tuhan dan turun-Nya Roh Kudus.
Michel Quoist, seorang imam diosesan, menuangkan gagasan renungan mengenai “Seandainya Yesus membaca surat kabar.” Pertanyaannya, apakah Yesus berminat mengenai berita-berita di dunia ini? Saya melanjutkan refleksinya, “Apakah Yesus serius membaca berita mengenai kehancuran alam, atau korupsi yang sekarang sudah ratusan trilyun?” Kata imam itu, “Yesus punya sumber informasi lain sewaktu membaca surat kabar, Yesus membaca berita mengenai kerajaan-Nya.” Maka saya pun membaca berita tentang tokoh pemerhati difabel dan Orang Muda Katolik yang membuat drama musikal yang pendapatannya digunakan untuk yayasan sosial. Banyak berita tentang perbuatan baik dari kerajaan-Nya. Rasanya, begitulah kacamata Yesus membaca berita. Maka semakin panjang pulalah bab-bab kisah tentang keselamatan yang terjadi karena pengorbanan dan penderitaan Yesus.
Doa:
Tuhan Yesus, jalan menuju Paskah adalah jalan melewati salib, sengsara dan derita. Biarlah Roh Kudus-Mu menguatkan kami untuk menempuh jalan Paskah, Kebangkitan-Mu dari alam maut ketika langkah-langkah hidup ini menginjak onak dan duri. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Komentar
Posting Komentar