(Renungan) Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup
Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup
(Agung)
Kalender Liturgi Jumat, 16 Mei 2025
Bacaan Pertama : Kis.13:26-33
Mazmur Tanggapan : Mzm. 2:6-7. 8-9. 10-11
Bacaan Injil : Yoh. 14:1-6
Tomas adalah murid Yesus yang selalu gelisah, ragu, dan suka menuntut bukti kepada Yesus. Dalam Injil Yohanes 20:25, diceritakan bahwa Tomas yang tidak percaya atas penampakan Yesus kepada murid yang lain, menuntut bukti nyata atas penampakan Yesus kepada dirinya.
Tomas kembali menunjukan sikap ragu dan gelisah karena tidak tahu ke mana Yesus akan pergi dan melalui jalan yang mana untuk dapat mengikuti Yesus. Yesus pun memberikan penekanan tegas dalam Yoh.14:6, bahwa “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.“
Kegelisahan dan keraguan Tomas sebetulnya juga mewakili perasaan dan pikiran sejumlah pengikut Yesus, termasuk saya. Sementara Yesus pergi untuk mempersiapkan tempat bagi kita di rumah Bapa, kita pun diminta untuk tidak gelisah, percaya kepada Bapa dan kepada-Nya. Namun karena keterbatasan pribadi dalam mengenal dan memahami Yesus, membuat saya terkadang bersikap bodoh, inkonsisten, bahkan berpaling dalam berelasi dengan Yesus.
Sampailah pada suatu waktu di mana saya dapat memahami makna sabda Yesus, ”Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun datang kepada Bapa tanpa melalui Aku.“ Hal itu saya dapatkan setelah mengikuti kegiatan Emmaus Journey yang berlangsung seminggu sekali selama sembilan bulan. Kegiatan berkelompok ini mengembangkan spiritualitas pribadi, kecakapan berinteraksi dengan Yesus. Dengan mempelajari dan menyelami Kitab Suci, membuat refleksi/perenungan, menyelami ayat, berdoa harian, membuat jurnal sebagai suatu siklus. Proses itu akhirnya mengarahkan pola hubungan pribadi yang lebih mendalam dengan Allah. Hasil yang diperoleh adalah perubahan hidup rohani atau ”metanoia” dan mengenal Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup.
Melalui Yesus, Allah menyatakan kehendak, mengungkapkan isi hati-Nya, memperlihatkan kerinduan-Nya, supaya kita mengenal, mempercayai, dan menyelami-Nya secara pribadi. Sahabatku, marilah kita lebih mengenal Yesus secara rohani dengan sering membaca, menyelami Kitab Suci, merenungkan dan berdoa, yang akan membantu perubahan hidup rohani dan memperoleh pengertian mulia akan Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup!
Doa:
Bapa Yang Maha Kasih, tuntunlah aku untuk lebih dalam mengenal-Mu, dengan menyelami sabda-Mu melalui Putera-Mu, serta mampu meneladanani hidup putera-Mu sebagai jalan, kebenaran, dan hidup. Amin.
(Agung)
“Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.“
(Yoh.14:6)
Bacaan Pertama : Kis.13:26-33
Mazmur Tanggapan : Mzm. 2:6-7. 8-9. 10-11
Bacaan Injil : Yoh. 14:1-6
Tomas adalah murid Yesus yang selalu gelisah, ragu, dan suka menuntut bukti kepada Yesus. Dalam Injil Yohanes 20:25, diceritakan bahwa Tomas yang tidak percaya atas penampakan Yesus kepada murid yang lain, menuntut bukti nyata atas penampakan Yesus kepada dirinya.
Tomas kembali menunjukan sikap ragu dan gelisah karena tidak tahu ke mana Yesus akan pergi dan melalui jalan yang mana untuk dapat mengikuti Yesus. Yesus pun memberikan penekanan tegas dalam Yoh.14:6, bahwa “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.“
Kegelisahan dan keraguan Tomas sebetulnya juga mewakili perasaan dan pikiran sejumlah pengikut Yesus, termasuk saya. Sementara Yesus pergi untuk mempersiapkan tempat bagi kita di rumah Bapa, kita pun diminta untuk tidak gelisah, percaya kepada Bapa dan kepada-Nya. Namun karena keterbatasan pribadi dalam mengenal dan memahami Yesus, membuat saya terkadang bersikap bodoh, inkonsisten, bahkan berpaling dalam berelasi dengan Yesus.
Sampailah pada suatu waktu di mana saya dapat memahami makna sabda Yesus, ”Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun datang kepada Bapa tanpa melalui Aku.“ Hal itu saya dapatkan setelah mengikuti kegiatan Emmaus Journey yang berlangsung seminggu sekali selama sembilan bulan. Kegiatan berkelompok ini mengembangkan spiritualitas pribadi, kecakapan berinteraksi dengan Yesus. Dengan mempelajari dan menyelami Kitab Suci, membuat refleksi/perenungan, menyelami ayat, berdoa harian, membuat jurnal sebagai suatu siklus. Proses itu akhirnya mengarahkan pola hubungan pribadi yang lebih mendalam dengan Allah. Hasil yang diperoleh adalah perubahan hidup rohani atau ”metanoia” dan mengenal Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup.
Melalui Yesus, Allah menyatakan kehendak, mengungkapkan isi hati-Nya, memperlihatkan kerinduan-Nya, supaya kita mengenal, mempercayai, dan menyelami-Nya secara pribadi. Sahabatku, marilah kita lebih mengenal Yesus secara rohani dengan sering membaca, menyelami Kitab Suci, merenungkan dan berdoa, yang akan membantu perubahan hidup rohani dan memperoleh pengertian mulia akan Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup!
Doa:
Bapa Yang Maha Kasih, tuntunlah aku untuk lebih dalam mengenal-Mu, dengan menyelami sabda-Mu melalui Putera-Mu, serta mampu meneladanani hidup putera-Mu sebagai jalan, kebenaran, dan hidup. Amin.
Komentar
Posting Komentar