(Renungan) Bunda Maria Bunda Solidaritas
Bunda Maria Bunda Solidaritas
(Yustina Kurniawati)
(Yustina Kurniawati)
... Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
(Luk. 1: 42)
Bacaaan Pertama : Kis 1:12-14
Mazmur Tanggapan: Mzm 27: 1.4,7 -8a
Bacaan Injil: Lukas 1: 39 -56
Injil Luk. 1:42 selalu kita ucapkan ketika kita berdoa rosario, entah sudah berapa kali kita mengucapkannya.
Kunjungan Bunda Maria yang sedang mengandung bayi Yesus ke tempat sepupunya, Elisabet; bukan peristiwa yang mudah pada zaman tersebut. Jarak tempuh dari Nazaret ke pegunungan Yudea sekitar 140 kilometer, kira-kira seperti Jakarta-Bandung. Maria naik keledai dengan kondisi jalan berbukit sehingga ditempuh berhari-hari.
Elisabet yang mengandung di usia tua, tentu diliputi rasa khawatir akan kelahiran yang penuh resiko. Di saat sedang galau, Maria menjenguknya bersama bayi Yesus dalam kandungan. Kehadirannya di rumah Elisabet membawa sukacita hingga anak dalam kandungannya melonjak kegirangan. Kedua wanita ini bertemu untuk saling menguatkan, karena Bunda Maria mengandung saat masih bertunangan.
Tindakan Bunda Maria mengunjungi Elisabet menunjukkan sikap solidaritas yang tinggi. Ia tinggal tiga bulan lamanya untuk membantu urusan rumah dan persiapan melahirkan. Salut dengan sosok Bunda Maria yang tetap peduli dengan orang lain, walaupun ia juga sedang mengandung. Perbedaan usia di antara mereka bukan menjadi penghalang untuk saling bersolidaritas.
Saya teringat ketika saya dan teman-teman komunitas berencana membangun sekolah kejuruan pariwisata di desa Likotuden, yang jaraknya 1 jam perjalanan darat dari ibu kota Kabupaten Larantuka. Suatu daerah yang belum ada akses jalan, berbatu-batu, dan penuh semak belukar. Terik matahari dan jalan yang berbatu-batu membuat kami hampir berputus asa. Kami berdoa rosario di Gereja Tuan Ma sambil menitikkan air mata, serasa Bunda Maria mendoakan kami kepada Putranya untuk terus maju. Akhirnya sekolah tersebut berdiri, dan sudah berjalan tujuh tahun untuk anak-anak dari keluarga sederhana di Flores Timur, dan sudah banyak yang bekerja di luar negeri. Sungguh luar biasa penyertaan Bunda Maria untuk karya kasih ini.
Apakah kita juga punya rasa solidaritas untuk orang-orang yang jauh dari jangkauan dan penglihatan, walaupun yang kita berikan sedikit saja? Mari kita semakin peduli kepada sesama, jangan banyak alasan sehingga akhirnya kita memilih tidak melakukan apa-apa!
Doa:
Tuhan Yesus, bantulah kami untuk seperti Bunda Maria yang selalu bersama Yesus sepanjang hidupnya. Agar kami semakin memiliki rasa solidaritas dengan sesama anggota keluarga, saudara-saudara dalam komunitas atau siapa pun yang harus kami tolong walaupun kami tidak mengenal mereka . Amin.
Komentar
Posting Komentar