(Renungan) Makna Babtisan

Makna Baptisan
(S. Selamat Sunarjo)

Seketika itu juga ia dan keluarganya dibaptis.
(Kis. 16:33b)

Kalender Liturgi Selasa, 27 Mei 2025
Bacaan Pertama : Kis. 16:22-34
Mazmur Tanggapan : Mzm. 138:1-2a. 2bc-3. 7c-8
Bacaan Injil : Yoh. 16:5-11

Malam itu tak biasa. Langit masih gelap, tanah bergetar, dan dinding penjara retak oleh gempa. Kepala penjara itu gemetar, bukan hanya karena guncangan, tapi karena rasa takut, takut akan kegagalan, kehilangan kehormatan, bahkan kehilangan hidup. Ia hampir mengakhiri segalanya, sampai suara lembut Paulus menghentikannya, “Jangan celakakan dirimu, kami masih di sini.”

Seketika itu, dunia berubah. Ketakutan digantikan oleh kekaguman, rasa bersalah berubah menjadi kerinduan akan kebenaran. Dengan mata yang terbuka dan hati yang terguncang, ia bertanya, “Apa yang harus aku lakukan agar selamat?” Jawaban Paulus datang seperti pelita di malam gulita: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus.” Dan pada malam yang sama, tanpa menunda, ia dan seluruh keluarganya dibaptis. Air yang membasahi tubuh mereka menjadi tanda kasih yang membasuh jiwa; mereka menjadi manusia baru, dibalut terang kasih Kristus.

Saya pun punya kisah yang tak jauh berbeda. Lahir dalam keluarga non-Katolik, hidup saya dipenuhi simbol-simbol dan doa Budha. Namun perlahan, kami empat bersaudara, lewat bangku sekolah Katolik, lewat teman-teman yang mengajak ke gereja, dan lewat waktu yang tak tergesa, kami mulai mengenal Yesus. Tahun 1980, saya dibaptis, sebuah pilihan yang datang dari hati yang rindu mengenal-Nya lebih dalam, demikian juga dengan ketiga saudaraku.

Baptisan itu mengubah arah hidup saya. Bukan hanya sekali, tapi terus-menerus, seiring langkah saya, pernikahan saya, anak-anak saya. Dulu saya hanya hadir di gereja, diam dalam bangku. Tapi saat menjadi ayah, saya dan istri mulai melangkah lebih aktif, ikut serta dalam kehidupan umat.

Kini, saya melihat anak-anak kami tumbuh. Mereka dibaptis sejak bayi, dan meski cara mereka menanggapi iman berbeda, saya percaya: kasih yang sama sedang bekerja dalam hidup mereka. Baptisan bukan sekadar momen, tetapi adalah awal dari peziarahan bersama Tuhan, dan juga dalam pelukan-Nya.

Apakah anda dibaptis sejak bayi atau melalui baptisan dewasa? Bagaimana anda menghayati makna baptisan dalam hidup anda?

Doa:
Terima kasih Tuhan, atas baptisanku yang membuat aku menjadi manusia baru dalam Kristus Yesus. Semoga Engkau berkenan mencurahkan Roh Kudus yang membimbing dan melindungiku di dalam setiap langkah hidupku. Kuatkanlah imanku, agar tidak jatuh ke dalam pencobaan dalam memikul salibku di dunia ini. Demi Kristus pengantara kami. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia